Mohon tunggu...
Film

Peran Anak dalam Film "Surat Kecil untuk Tuhan" (2017)

6 Desember 2018   01:32 Diperbarui: 6 Desember 2018   01:36 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sekarang ini kemunculan artis cilik dalam industri perfilman di Indonesia semakin banyak, baru-baru ini hampir setiap film yang diproduksi melibatkan anak-anak untuk ikut berperan. Keterlibatan anak dalam sebuah film  dengan berbagai jenis genre dari genre drama, petualangan hingga horror. Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan film drama Indonesia yang diangkat dari novel Agnes Davonar disutradarai oleh Fajar Bustomi dengan skenario berdasarkan Upi Avianto. 

Film Falcon Pictures yang rilis tahun 2017 ini mengangkat kisah tentang eksploitasi anak yang terjadi di ibukota. Tidak hanya dibintangi aktor dan aktris papan atas Indonesia, film ini juga melibatkan aktor cilik berbakat Bima Azriel yang memerankan tokoh Anton kecil, Bima beradu akting dengan Izzati Khansa yang berperan sebagai Angel kecil.

Pada 30 menit pertama film ini menyajikan akting Anton dan Angel kecil, kakak beradik saling menyayangi yang sudah tidak mempunyai orang tua  dan berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Kehidupan Anton  dan Angel tidak seperti yang dibayangkan, mereka yang tidak mempunyai uang untuk makan membuat mereka terpaksa harus masuk dalam sindikat pengemis yang ada di Jakarta. 

Selain Anton dan Angel dalam sindikat pengemis ini banyak anak-anak jalanan yang sengaja diadopsi dengan diiming-imingi tempat tinggal dan makan yang layak namun ternyata mereka tidak hidup layak semestinya. Mereka dipaksa untuk menjadi pengemis bahkan akan mendapat hukuman jika mereka tidak memenuhi uang setoran dan melanggar peraturan. 

Tidak hanya dipekerjakan secara semena-mena, penjualan organ tubuh hingga pelecehan seksual yang terjadi sangatlah memprihatinkan. Keterlibatan anak dalam film ini sangatlah berpengaruh karena secara garis besar film ini mengangkat tentang eksploitasi anak yang marak terjadi di ibukota.

Selain sinematografi yang menarik, film yang mengangkat kasus eksploitasi anak ini sangat menguras emosi penontonnya karena pembawaan peran setiap artis ciliknya terlihat natural dan dapat membawa penonton kedalam suasana film. Ditambah lagi anak yang seharusnya mendapat kasih sayang orang tua, bermain dengan temannya hingga bersekolah dengan layak harus menanggung kehidupan yang berat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun