Debut Piastri di F1 sempat jadi drama, karena ia awalnya dikontrak oleh Alpine, tapi kemudian memilih bergabung dengan McLaren. Keputusan ini sempat jadi kontroversi, namun terbukti tepat. Sejak debut pada musim 2023, ia menunjukkan performa yang solid, bahkan langsung meraih podium di musim perdananya. Hal ini jarang terjadi bagi seorang rookie, apalagi di era F1 modern yang sangat kompetitif.
Gaya balap Piastri terkenal sangat rapi dan efisien. Ia jarang melakukan kesalahan besar, dan punya kemampuan membaca balapan dengan baik. Banyak analis menyebut bahwa meski masih muda, Piastri terlihat seperti pembalap berpengalaman. Mentalitas baja inilah yang membuatnya dianggap sebagai calon kuat juara dunia di masa depan.
Oliver "Ollie" Bearman lahir di Chelmsford, Inggris, pada 8 Mei 2005. Usianya yang masih sangat muda menjadikannya salah satu talenta paling menarik di dunia balap. Kariernya dimulai dari karting, lalu melesat dengan prestasi luar biasa di balap junior. Pada 2021, Bearman sukses meraih gelar ganda di Formula 4 Inggris dan Formula 4 Italia, prestasi yang membuat Ferrari langsung merekrutnya ke dalam Ferrari Driver Academy (FDA).
Sejak itu, Bearman terus menanjak di jenjang balap. Ia tampil kuat di Formula 3, kemudian bersinar di Formula 2 dengan beberapa kemenangan yang memperlihatkan potensinya. Momen paling besar datang di 2024, ketika ia tiba-tiba mendapat kesempatan mendadak menggantikan Carlos Sainz di Ferrari untuk GP Arab Saudi. Meski baru 18 tahun, Bearman menunjukkan performa menakjubkan: tenang, cepat, dan berhasil finis P7, sebuah pencapaian luar biasa untuk debut F1.
Kini, Bearman resmi bergabung dengan Haas F1 Team mulai musim 2025, dengan dukungan penuh Ferrari. Kehadirannya di Haas bukan sekadar langkah awal, tapi juga batu loncatan besar untuk kariernya. Haas jadi tempat sempurna baginya untuk mendapatkan pengalaman penuh satu musim, sambil tetap berada dalam radar Ferrari untuk masa depan. Banyak yang percaya, suatu hari Bearman akan kembali ke tim merah sebagai pembalap utama. Gaya balap Bearman dikenal berani namun terkontrol. Ia punya insting menyalip yang tajam dan kemampuan adaptasi yang mengagumkan untuk usianya. Fans pun sudah menjulukinya sebagai "The Next Ferrari Star" meski sekarang ia mengenakan seragam Haas. Dengan kombinasi talenta, mental baja, dan dukungan tim besar, Bearman dianggap salah satu prospek paling cerah di generasi baru F1.
Pertanyaannya sekarang, siapa yang bakal jadi juara dunia lebih dulu? Lando dengan pengalamannya, Oscar dengan konsistensinya, atau Ollie dengan potensinya yang luar biasa? Satu hal yang pasti, masa depan F1 ada di tangan mereka. Generasi baru ini udah membuktikan kalau F1 bukan hanya soal mesin dan strategi, tapi juga soal personality, keberanian, dan koneksi dengan fans. Dengan kehadiran driver muda, F1 berhasil memperbarui citranya, bukan lagi olahraga elit yang jauh dari kehidupan sehari-hari, melainkan sebuah hiburan global yang bisa dinikmati semua kalangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI