Mohon tunggu...
Nadia Khoirul Umah
Nadia Khoirul Umah Mohon Tunggu... Berproseslah

Berkaryalah seindah mungkin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Religiusitas dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2

7 Januari 2022   11:05 Diperbarui: 7 Januari 2022   11:07 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK

            Film Ayat-ayat Cinta 2 ialah kelanjutan dari film sebelumnya, Ayat-ayat Cinta. Film yang bergenre religi ini artinya film adaptasi asal novel karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul yg sama. Penelitian ini dilakukan buat mempelajari tentang Analisis Metode Dakwah yang dilakukan sang Fahri dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2. Penelitian ini memakai jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis. Teknik pengumpulan data yg digunakan yaitu dokumentasi menggunakan cara menganalisa adegan serta obrolan di cuplikan scene film. Asal akibat penelitian ini, ditemukan bahwa metode dakwah pada film Ayat-ayat Cinta 2 yaitu metode bil hikmah, bil mauidzah hasanah, mujadalah serta keteladanan. Adapun metode dakwah yg secara umum dikuasai ialah metode dakwah bil pesan tersirat serta keteladanan.

PENDAHULUAN 

            Dakwah ialah perjuangan yg dilakukan pada rangka mengajak audiens atau pendengar buat beriman kepada Allah SWT dan  Rasul-Nya. Baik berupa ajakan maupun perintah. Dakwah bukan hanya memberikan pengertian, menghipnotis perilaku, membina korelasi sosial yang baik, tetapi tujuan yg terpenting dalam dakwah sendiri merupakan mengajak mad'u buat melaksanakan ajaran-ajaran kepercayaan  serta menjauhi perbuatan yang buruk . Dakwah juga dapat dipahami sebagai proses internalisasi, transformasi, transisi, serta difusi Islam dalam kehidupan warga  (Saputra, 2011 : tiga).

            Salah  satu film yg memuat dakwah adalah film Ayat-ayat Cinta dua, khususnya perihal metode dakwah yg dapat kita ambil pelajarannya. Film garapan produser Manoj Punjabi dan  sutradara Guntur Soehardjanto ini adalah film kelanjutan berasal Ayat-ayat Cinta 1. ke 2 film ini ialah adaptasi berasal 2 buah novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy yaitu novel Ayat-ayat Cinta, serta novel Ayat-ayat Cinta dua yang berkisah tentang perjalanan cinta Fahri menjadi tokoh primer. Film Ayat-Ayat Cinta dua sudah tayang pada 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei.

            Tokoh Fahri sebagai pemeran primer film Ayat-ayat Cinta dua dengan setting kawasan Kota Edinburgh, Skotlandia. Fahri mempunyai tetangga majemuk kepercayaan . Meskipun menemui poly duduk perkara, Fahri permanen terus melakukan kebaikan membantu tetangganya. Fahri ingin pertanda bahwa Islam menolak adanya kedzaliman pada muka bumi dan  mengecam keras tindakan teroris. Bahwa Islam megajarkan manusia buat saling mengenal, saling mencintai serta saling menghormati.

TEORI 

            Penelitian ini penulis menggunakan teori Religiusitas. Religiusitas adalah adalah potensi beragama atau berkeyakinan kepada tuhan dengan kata lain percaya kekuatan di luar dirinya yang mengatur hidup dan kehidupan alam semesta. Banyak sekali materi-materi mengenai keagamaan. Salah satunya menyampaikan dakwah itu termasuk dalam nilia religiusitas.

METODE PENELITIAN

            Metode merupakan cara yang harus dilaksanakan. Berdasarkan pendapat tersebut, metode dalam penelitian bahasa berarti cara yang harus dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah kebahasaan. Metode yang dimaksud adalah kualitatif deskriptif (dalam Sudaryanto, 1993: 9).

            Pada jurnal ini penulis akan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Studi dengan memakai metode deskriptif dalam ranah kebahasaan merupakan studi yang tidak melaksanakan pengubahan informasi dalam analisisnya, melainkan dicoba dengan metode menguraikan serta menjabarkan infromasinya oleh studi itu sendiri (dalam Sudaryanto, 2015: 13). Perilah ini mendasari studi ini dilakukan buat mendeskripsikan hasil analisis yang berkaitan dengan religiusitas pada film Ayat-Ayat Cinta 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

            Pada penelitian ini penulis memaparkan beberapa data yang telah penulis peroleh berkaitan dengan nilai religius yang terkandung dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy

Metode dakwah yang dilakukan Fahri ditunjukkan melalui obrolan "Nenek Catarina itu tetangga kita. Kita wajib  membantunya. Membantu tetangga itu ajaran Rasulullah. Apa engkau  yang lupa? yg kita perihal itu zionisnya, kedzalimannya. Bukan kaum Yahudinya apalagi orang perorangnya". Metode yg dilakukan Fahri ini artinya mauidoh hasanah menggunakan memberikan nasehat serta pedagogi bahwa kita harus tetap berbuat baik kepada siapapun tanpa mempedulikan berasal-usul, status sosial, agama, maupun jenis kelamin.

            Perilaku Fahri dalam scene tadi mencerminkan metode dakwah mujadalah yaitu dakwah yg dilakukan melalui jalan diskusi atau berdebat menggunakan cara yang terbaik dan  menghindari adanya debat kusir. Gambar 5. Scene 5 Depan rumah Fahri dapat kita lihat scene di atas bahwa Fahri menerangkan bagaimana tetap berakhlak baik meskipun Keira berulang kali meneror Fahri menggunakan mencoretcoret mobilnya. Fahri meminta Hulusi serta Misbah buat melepaskan Keira dan  tidak melaporkan ke Polisi semenjak tahu bahwa Keira lah pelaku terornya selama ini walaupun kedua sahabatnya tadi telah membujuknya. Mengetahui hal tersebut, Keira bukannya meminta maaf justru malah menantangnya.

            Tata cara dakwah yang dicoba Fahri ditunjukkan lewat diskusi serta potongan adegan" Lets be Friend, Jason. Please.. Duduk, please.. Sehabis ini jika kalian perlu suatu, apapun. Sepanjang masih terdapat di mini market aku, dapat kalian ambil. Free". Ini menunjukan kalau tata cara dakwah bil hikmah yang,dicoba Fahri dengan senantiasa bersikap luas dada berbuat baik meskipun seorang tersebut sudah melakukan kejahatan.

"Cobaan berikutnya tidak banyak yang tahu, sebab aku dan Aisha tidak mau membuat banyak orang ikut repot, yaitu janin yang dikandung Aisha mengalami keguguran, tapi alhamdulillah, Aisha bisa diselamatkan oleh pihak rumah sakit atas izin Allah," ujar Fahri pada Misbah (AAC2/Akd1/H116)

            Dalam data di atas tokoh Fahri menampilkan keimanannya terhadap Allah sebab dia yakin kalau yang berikan cobaan dalam hidupnya merupakan Allah serta dia yakin segala suatu yang terjalin seluruh atas izin Allah. Perilaku ketegaran yang ditunjukkan Fahri tersebut sesuai dengan firman Allah" Allah tidak membebani seorang melainkan cocok dengan kesanggupannya. Dia menemukan( pahala) dari( kebajikan) yang dikerjakannya serta dia menemukan( siksa) dari( kejahatan) yang diperbuatnya( Qs. AlBaqarah: 286"). Fahri juga tetap mensyukuri cobaan yang dia terima.

"Tidak bisa Tuan. Susunan Alquran, susunan surat dan ayatnya itu sudah ditentukan oleh Allah. Allah melalui Malaikat Jibril menyampaikan kepada Nabi Muhammad, dengan susunan yang sudah ditetapkan. Nabi Muhammad menyampaikan kepada para sahabatnya." jawab Fahri tegas (AAC2/Akd2/H45)

            Informasi ini menampilkan pada kita kalau kita wajib beriman juga kepada Malaikat. Dalam mengantarkan Alquran kepada Nabi Muhammad Allah memperantarakannya melalui Malaikat Jibril. Beriman kepada Malaikat ialah salahsatu rukun iman dalam agama islam. Dalam data ini Fahri menampilkan keimanannya pada Malaikat sebab dia percaya dengan berkata kalau Allah mengantarkan Alquran kepada nabi Muhammad lewat Malaikat Jibril.

Alquran harus dikembalikan lagi ke dada umat. Alquran sebagai pedoman hidup, sebagai petunjuk, dan sebagai nasihat dari allah swt. Alquran dikembalikan lagi seperti tatkala al-quran bersemayam dalam jiwa kyai hasyim asy'ari yang sedikit pun tak mau berdiri dan rukuk menghadap matahari dengan alasan apapun. Sebab alquran melarang menyembah apa pun selain Allah. (AAC2/akd3/H96)

            Dalam data ini, Fahri menunjukkan sikap berimannya terhadap Alquran, karena ia mengatakan bahwa Alquran merupakan nasihat dari Allah swt dan juga petunjuk serta pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Pernyataan Fahri tersebut sesuai dengan firman Allah. Dalam Alquran Allah berfirman "Inilah (Alquran) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (Qs. Ali Imran:138)."

KESIMPULAN 

            Metode dakwah yg terdapat pada film Ayat-Ayat Cinta dua sebagaimana yg dilakukan sang Fahri adalah metode dakwah bila nasihat menggunakan sikap kebijaksanaan, bil mauidzah hasanah menggunakan memberikan nasehat dan  pengajaran, bil mujadalah dengan berdebat, dan  keteladanan (demontrasion) dengan menunjukkan akhlak serta perbuatan yang mencerminkan kehidupan yang islamiyah. implikasi serta buat peneliti selanjutnya, bisa mengembangkan penelitian yg tidak hanya asal dari sudut pandang Fahri menjadi tokoh primer. karena kebanyakan penelitian yg peneliti temui sebelumnya hanya meneliti tokoh Fahri, usahakan dapat meneliti berasal sudut pandang tokoh-tokoh lain.  Untuk itu, dengan hasil analisis bahwasannya tokoh Fakhri memiliki nilai religiusitas yaitu menyampaikan dakwah atauas pesan baik tentang islam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun