HASIL DAN PEMBAHASANÂ
      Pada penelitian ini penulis memaparkan beberapa data yang telah penulis peroleh berkaitan dengan nilai religius yang terkandung dalam novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy
Metode dakwah yang dilakukan Fahri ditunjukkan melalui obrolan "Nenek Catarina itu tetangga kita. Kita wajib  membantunya. Membantu tetangga itu ajaran Rasulullah. Apa engkau  yang lupa? yg kita perihal itu zionisnya, kedzalimannya. Bukan kaum Yahudinya apalagi orang perorangnya". Metode yg dilakukan Fahri ini artinya mauidoh hasanah menggunakan memberikan nasehat serta pedagogi bahwa kita harus tetap berbuat baik kepada siapapun tanpa mempedulikan berasal-usul, status sosial, agama, maupun jenis kelamin.
      Perilaku Fahri dalam scene tadi mencerminkan metode dakwah mujadalah yaitu dakwah yg dilakukan melalui jalan diskusi atau berdebat menggunakan cara yang terbaik dan  menghindari adanya debat kusir. Gambar 5. Scene 5 Depan rumah Fahri dapat kita lihat scene di atas bahwa Fahri menerangkan bagaimana tetap berakhlak baik meskipun Keira berulang kali meneror Fahri menggunakan mencoretcoret mobilnya. Fahri meminta Hulusi serta Misbah buat melepaskan Keira dan  tidak melaporkan ke Polisi semenjak tahu bahwa Keira lah pelaku terornya selama ini walaupun kedua sahabatnya tadi telah membujuknya. Mengetahui hal tersebut, Keira bukannya meminta maaf justru malah menantangnya.
      Tata cara dakwah yang dicoba Fahri ditunjukkan lewat diskusi serta potongan adegan" Lets be Friend, Jason. Please.. Duduk, please.. Sehabis ini jika kalian perlu suatu, apapun. Sepanjang masih terdapat di mini market aku, dapat kalian ambil. Free". Ini menunjukan kalau tata cara dakwah bil hikmah yang,dicoba Fahri dengan senantiasa bersikap luas dada berbuat baik meskipun seorang tersebut sudah melakukan kejahatan.
"Cobaan berikutnya tidak banyak yang tahu, sebab aku dan Aisha tidak mau membuat banyak orang ikut repot, yaitu janin yang dikandung Aisha mengalami keguguran, tapi alhamdulillah, Aisha bisa diselamatkan oleh pihak rumah sakit atas izin Allah," ujar Fahri pada Misbah (AAC2/Akd1/H116)
      Dalam data di atas tokoh Fahri menampilkan keimanannya terhadap Allah sebab dia yakin kalau yang berikan cobaan dalam hidupnya merupakan Allah serta dia yakin segala suatu yang terjalin seluruh atas izin Allah. Perilaku ketegaran yang ditunjukkan Fahri tersebut sesuai dengan firman Allah" Allah tidak membebani seorang melainkan cocok dengan kesanggupannya. Dia menemukan( pahala) dari( kebajikan) yang dikerjakannya serta dia menemukan( siksa) dari( kejahatan) yang diperbuatnya( Qs. AlBaqarah: 286"). Fahri juga tetap mensyukuri cobaan yang dia terima.
"Tidak bisa Tuan. Susunan Alquran, susunan surat dan ayatnya itu sudah ditentukan oleh Allah. Allah melalui Malaikat Jibril menyampaikan kepada Nabi Muhammad, dengan susunan yang sudah ditetapkan. Nabi Muhammad menyampaikan kepada para sahabatnya." jawab Fahri tegas (AAC2/Akd2/H45)
      Informasi ini menampilkan pada kita kalau kita wajib beriman juga kepada Malaikat. Dalam mengantarkan Alquran kepada Nabi Muhammad Allah memperantarakannya melalui Malaikat Jibril. Beriman kepada Malaikat ialah salahsatu rukun iman dalam agama islam. Dalam data ini Fahri menampilkan keimanannya pada Malaikat sebab dia percaya dengan berkata kalau Allah mengantarkan Alquran kepada nabi Muhammad lewat Malaikat Jibril.
Alquran harus dikembalikan lagi ke dada umat. Alquran sebagai pedoman hidup, sebagai petunjuk, dan sebagai nasihat dari allah swt. Alquran dikembalikan lagi seperti tatkala al-quran bersemayam dalam jiwa kyai hasyim asy'ari yang sedikit pun tak mau berdiri dan rukuk menghadap matahari dengan alasan apapun. Sebab alquran melarang menyembah apa pun selain Allah. (AAC2/akd3/H96)
      Dalam data ini, Fahri menunjukkan sikap berimannya terhadap Alquran, karena ia mengatakan bahwa Alquran merupakan nasihat dari Allah swt dan juga petunjuk serta pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Pernyataan Fahri tersebut sesuai dengan firman Allah. Dalam Alquran Allah berfirman "Inilah (Alquran) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (Qs. Ali Imran:138)."