Banjarnegara, 16 Agustus 2025 -- Dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah plastik, mahasiswa KKN UIN Saizu Purwokerto di Desa Larangan memprakarsai program pembuatan paving block dari sampah plastik. Program ini mendapat dukungan warga dan perangkat desa setempat dan telah menarik perhatian masyarakat sekitar.
Ketua kelompok, Mahardika, menjelaskan bahwa ide ini berawal dari keprihatinan atas semakin menumpuknya sampah plastik di lingkungan. "Plastik sulit terurai, sehingga kami mencari cara agar bisa dimanfaatkan kembali. Dengan teknologi sederhana, plastik bisa dicampur dengan pasir dan oli bekas untuk membuat paving block yang kuat dan tahan lama," ujarnya.
Proses pembuatan dimulai dari pengumpulan sampah plastik seperti keresek, bungkus makanan, hingga botol, kemudian dicacah menjadi potongan kecil. Potongan tersebut dipanaskan hingga meleleh di dalam oli yang mendidih lalu dicampur dengan pasir dan . Adonan yang terbentuk kemudian dicetak menjadi paving block.
Menurut hasil uji coba, paving block berbahan plastik ini memiliki daya tahan yang setara dengan paving block konvensional, serta tahan terhadap rembesan air. Selain itu, biaya produksinya relatif rendah sehingga bisa menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat.
Dengan antusiasme warga sekitar, hasil paving block sebagian ada yang dibawa pulang dan sisa dari adonan tersebut digunakan untuk menambal  jalan yang rusak. Nantinya, alat pembuatan paving block ini akan diserahkan kepada karangtaruna Desa Larangan untuk program yang berkelanjutan bagi warga desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI