Mohon tunggu...
Nadia Hanifa
Nadia Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN pekalongan

Ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyoal Gangguan Kepribadian di Kalangan Generasi Z

30 November 2022   23:11 Diperbarui: 30 November 2022   23:24 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyoal Gangguan Kepribadian di Kalangan Generasi Z


Generasi Z, atau lebih dikenal sebagai Gen Z, adalah generasi yang lahir mulai tahun 1996 sampai tahun 2012. Dimana pada tahun 2022 ini, anak anak dengan usia 9 sampai 26 tahun masuk ke dalam Gen Z. 

Berbeda dengan generasi milenial yang lahir pada masa transisi dari konvensional ke modern, Gen Z lahir saat teknologi sedang berkembang dengan pesat. Tak jarang, generasi ini dijuluki iGeneration, yang terinspirasi dari nama produk-produk teknologi terkemuka di dunia yaitu Apple. Maksud dari penyebutan ini adalah Gen Z merupakan generasi internet yang memanfaatkan teknologi dalam menjalani hidup.

Meski memiliki keunggulan mampu melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu seperti menggunakan komputer hingga memainkan sosial media dalam satu waktu, Gen Z secara signifikan melaporkan terkait kesehatan mental mereka. Sebanyak 37% generasi ini melakukan perawatan dan terapi dari professional lebih banyak dari generasi sebelumnya. Jika ditelisik, ini berkaitan dengan gaya hidup Gen Z yang sangat akrab dengan media sosial. 

Media sosial menjadi ajang pamer pencapaian sehingga memunculkan istilah FOMO (Fear of Missing Out), sebuah perasaan takut tertinggal akibat tidak mengikuti tren tertentu.

Media sosial membuat Gen Z mengalami stimulasi berlebih. Di dunia nyata, mereka telah terbebani dengan tugas dan pekerjaan lain, namun fokus mereka terbagi pada sosial media. 

FOMO tentu saja memicu orang untuk berlomba-lomba selalu mengikuti tren kekinian dalam berbagai hal. Seseorang yang tidak bisa mengikuti tren mungkin akan merasa malu sehingga iri melihat keberhasilan orang lain. Perasaan itulah yang bisa memunculkan tekanan sehingga berujung pada gangguan mental seperti gangguan kepribadian.

Berbagai gangguan kepribadian yang dialami Generasi Z misalnya seperti depresi, bipolar, gangguan kecemasan, OCD, hingga PTSD. Gangguan kepribadian atau personality disorder sendiri merupakan pola pikir atau perilaku yang tidak sehat. Seseorang akan mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain dan bisa dimulai sejak remaja hingga masa dewasa. Tidak heran, kini banyak Generasi Z yang berobat ke psikolog hingga psikiater

Penelitian dari American Psychological Association mengungkapkan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian tersebut muncul saat pandemi. Berita hoax hingga ketidakpastian akan masa depan meruntuhkan ekspetasi mereka akan kehidupan pribadi yang sempurna. Jalan yang tidak sesuai dengan keinginan mereka akan memicu stress hingga depresi

Untungnya, Gen Z jauh lebih terbuka tentang kesehatan mental mereka dibandingkan generasi sebelumnya. Melalui kemajuan internet, peningkatan kesadaran akan kesehatan mental dan kampanye publikuntuk mengurangi stigma semakin meluas. Pergi ke psikolog atau psikiater tidaklah menjadi aib lagi bagi orang-orang ini. 

Sehingga, meskipun Generasi Z memiliki masalah pada gangguan kepribadian, mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah itu. Ketimbang terjebak, mereka memilih mencari solusi dan bersuara. Gen Z tidak ingin kehidupan mereka terhambat oleh masalah kesehatan mental, mereka ingin mendapatkan perawatan agar memiliki kesehatan mental baik untuk melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun