Mahasiswa tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mendampingi praktik perhitungan dan penggunaan aplikasi digital langkah demi langkah. Pendekatan ini memungkinkan peserta untuk belajar sambil mencoba, sehingga pemahaman lebih mudah tertanam. “Biasanya saya catat pake buku, tapi kadang susah buat ngitung totalnya. Kalau pakai HP kayak gini jadi lebih gampang buat tau untungnya”, ujar Bu Juariyah sembari mencoba memasukkan hasil penjualan menggunakan aplikasi BukuWarung. Materi pelatihan pada modul juga telah disusun sedemikian rupa secara sederhana agar lebih mudah dipahami serta sesuai dengan konteks desa dan usaha rumahan. Hal ini menunjukkan bahwa edukasi keuangan tidak harus rumit dan bisa disampaikan dengan pendekatan yang sederhana namun efektif.
Tim Doktor Mengabdi berharap, dengan pemahaman kelayakan finansial dan penggunaan aplikasi pencatatan digital, masyarakat dapat membangun usaha kecil yang lebih kuat dan berdaya saing. Dengan bekal wawasan baru ini, potensi komoditas lokal seperti kacang mete tidak hanya menjadi hasil panen musiman, melainkan juga sumber penghasilan berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi contoh nyata bahwa pemberdayaan masyarakat tidak selalu harus melalui modal besar, tetapi bisa dimulai dari pemahaman dasar yang kuat. Desa Sanenrejo kini tidak hanya bergerak sebagai desa penghasil komoditas, tetapi juga sebagai desa yang perlahan membangun ekonomi mandiri melalui pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan komditas potensial wilayahnya.
Kegiatan: Edukasi Kelayakan Finansial dan Pencatatan Keuangan Digital untuk Usaha Kacang Mete
Desa/Kec/Kab: Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember
Nama Mahasiswa: Nadia Alya Putri Maulidiyani
Nama DPL:
Ibu Dr. Fitria Dina Riana, SP, MP
Ibu Rini Yulianingsih, STP, MT, PhD
Ibu Devi Farah Azizah, MAB
Ibu Laila Masruro Pimada, S.E., M.SEI.