Mohon tunggu...
nadhifatus sholikha
nadhifatus sholikha Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Inovasi Kompresi Pupuk Organik Berbahan Dasar F

21 Juli 2025   18:54 Diperbarui: 21 Juli 2025   18:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi peternakan AF farm (2025)

sebagai bagian dari Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, kami melihat langsung bagaimana Limbah Feses Ayam menjadi persoalan yang belum ditangani dengan baik di AF Farm . Kesadaran mitra untuk mengelola Limbah Feses Ayam lumayan tinggi, dengan potensi sampah organik untuk dijadikan pupuk sangat besar.

Kami memulai kegiatan dengan melihat dan mengamati sekitar kandang ayam, di situ kami sangat terganggu dengan tumpukan feses ayam yang belum di olah dengan baik. Tetapi kami melihat peluang besar, Feses ayam ini seharusnya bisa dimanfaatkan, bukan dibiarkan ataupun dibuang. Inilah yang menjadi alasan kuat mengapa kelompok KKN R34 sub 6 Untag Surabaya membuat teknologi tepat guna komposter dari Drum.

Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan TTG komposter dari Drum secara gratis kepada mitra. Kami tidak hanya membuatkan TTG saja, tapi juga langsung menjelaskan dan mempraktikkan cara kegunaannya. Mitra terlihat sangat antusias, apalagi ketika mengetahui hasil dari TTG komposter bisa menghasilkan 2 macam pupuk yaitu pupuk cair dan padat dan bisa digunakan untuk tanaman mitra itu sendiri, bahkan berpotensi untuk dijual.

 

Melalui kegiatan ini, kelompok KKN R34 Sub 6 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berhasil memberikan solusi nyata atas permasalahan pengelolaan limbah feses ayam melalui pembuatan dan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) komposter drum. Dengan adanya komposter ini, limbah yang sebelumnya menimbulkan masalah lingkungan kini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk padat dan cair yang berguna bagi mitra, sekaligus membuka peluang usaha bernilai ekonomi. Harapannya, inovasi sederhana ini dapat mendorong kemandirian mitra dalam mengelola limbah serta menjadi langkah awal menuju pengelolaan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Sumber:  Dokumentasi Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya (2025)
Sumber:  Dokumentasi Mahasiswa KKN UNTAG Surabaya (2025)

Penyusunan opini ini merupakan hasil diskusi penulis (Muhammad Eka Putra) dengan anggota lain Jauzaa Ronaa Nuur Aqiila, M. Daffa Maulana, Rita Agus Tiyani, mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang melaksanakan pengabdian di Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto.

 Dosen Pemimbing Lapangan: Umul Khasanah, S.Pd., M.Lit

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun