Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Love

Ingin Bercerai? Dengarkan Saran dari Psikolog Ini Dahulu

19 Juni 2021   11:44 Diperbarui: 19 Juni 2021   11:55 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan di ambang perceraian | Pexels/cottonbro

Kasus perceraian di Indonesia sejak tahun 2019 hingga memasuki masa pandemi covid-19 diketahui terus alami peningkatan. Di awal tahun 2021, kasus perceraian selebirit seakan menjadi fenomena baru karena terus bertambah.

Di wilayah Kabupaten Bandung, Pengadilan Agama (PA) di tahun 2020 lalu dilaporkan pada suatu hari di bulan Agustus, berkas kasus perceraian mencapai 150.

Ya perceraian memang bisa terjadi karena berbagai faktor atau aspek, Masalah yang dihadapi publik figur dan orang biasa juga kerap kali berbeda. Namun, jika dilihat secara umum perceraian biasanya terjadi karena ketidakcocokan, ekonomi, hingga faktor orang ketiga.

Sebagian pasangan pada akhirnya ada juga yang tetap memilih bertahan, meskipun hubungannya sudah tidak berjalan dengan harmonis. Alasannya, demi anak. Namun, sebenarnya menurut psikolog bisa jadi ada beberapa alasan yang membuat pasangan memilih lebih baik bertahan.

Baca juga: Ide Kencan Romantis Low Budget tapi Tetap Manis, Pas buat yang Lagi Pe-De-Ka-Te!

Seperti yang diungkapkan Meity Arianty STP.,M.Psi dilansir dari kompas.com. Ini dia alasan yang membuat pernikahan di ambang perceraian bisa bertahan:

1. Saat kedua belah pihak memiliki keinginan untuk bertahan

Mempertahankan hubungan yang berada di ambang perceraian bisa terjadi hanya jika kedua orang yang ada dalam hubungan itu saling menyepakati untuk bertahan.

Intinya, keduanya sama-sama ingin berusaha bertahan. Maka dari itu, faktor bertahan ini tidak selalu karena anak. Karena, jika hanya satu pihak yang ingin bertahan, maka akan sulit mewujudkannya.

2. Mengutamakan komunikasi

Bukan alasan klise kok namun faktanya memang komunikasi sangat dibutuhkan dalam sebuah hubungan. Mereka yang menghadapi hubungan dengan cara dewasa pasti paham.

Dengan berkomunikasi, satu sama lain jadi tahu apa sih yang sebenarnya diinginkan dalam hubungan itu. Keterbukaan dalam sebuah hubungan itu penting.

3. Saling merendahkan ego

Ketika memutuskan menikah, seseorang harus paham jika berarti hidupnya kini tidak hanya untuk dirinya sendiri saja. Ada pasangan yang juga kepentingan dan pendapatnya akan menjadi sejalan dengan hidup.

Namanya juga hidup bersama, jika berhasil saling merendahkan ego, pasangan akan hidup lebih tenang dan interaksi yang terjadi bisa lebih sehat dan bisa lebih mempertahankan hubungan.

Baca juga: Memangnya Mau Cinta yang Bagaimana?

4. Menciptakan situasi yang tenang

Ketika cara-cara di atas sudah di terapkan untuk mempertahan hubungan pernikahan dari perceraian, selanjutnya kondisi yang tenang bisa lebih mudah tercipta.

Ketika kondisi tenang, pikiran pasangan akan lebih jernih sehingga lebih mampu melihat apa saja hal yang harud diperbaikki dalam sebuah hubungan. Karena sebenarnya, dalam sebuah pernikahan akan selalu ditemukan dasar yang bisa menjadi alasan untuk melanjutkan hubungan

5. Usahakan jangan bertahan dengan faktor utama karena anak dan keluarga besar

Dr.Meity selanjutnya justru mengatakan untuk mempertahankan hubungan pernikahan dari perceraian, sebisa mungkin jangan hanya karena faktor anak dan keluarga besar. Menurutnya, akan lebih baik jika bukan dua faktor ini yang jadi alasan utama bercerai.

Beberapa tips lain agar terhindar dari perceraian, juga bisa dilakukan pertama, dengan meluangkan waktu sendiri. Bukan sendiri untuk selamanya, tetapi ada kalanya karena bertatap muka setiap hari, pasangan bisa menjadi saling muak.

Alhasil, meluangkan waktu sendiri untuk sementara beristirahat tidak bertemua pasangan, membuat lebih bisa merefleksikan kesalahan dalam hubungan ini. Tidak hanya untuk dirimu sendiri saja, hal ini juga berlaku untuk pasanganmu.

Baca juga: Jangan Remehkan Kekuatan Afirmasi Hubungan Pasutri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun