Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memahami Apa Itu Deforestasi Lewat Musik Orkestra Karya Musisi Indonesia di Belanda

9 Juni 2021   10:05 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:12 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hutan | Pexels/mali maeder

Isu Deforestasi semakin menjadi topik kuat, sejak kebakaran hutan hebat di Kalimantan. Ada banyak cara menunjukkan kecintaan pada lingkungan atau tanah air sendiri. Salah satunya dengan Memasukan pemahaman apa itu Deforestasi ke dalam musik.

Inilah yang dilakukan musisi Indonesia asal Pontianak yang bernama Nursalim Yadi Anugerah. Ia adalah seorang komponis asal Pontianak yang bekerja sama dengan librettist Belanda, Miranda Lakerveld dari World Opera Web.

Kedua musisi berasal dari dua benua ini menciptakan opera baru yang mengangkat tema deforestasi sebagai elemen di dalamnya. Menariknya, ini adalah opera pertama yang mengangkat isu lingkungan yakni deforestasi sebagai temanya.

Khususnya, mengenai deforestasi yang terjadi di Kalimantan.  Mengambil judul tema secara keseluruhan "Ine Aya', Suara Dari Hutan yang Perlahan Menghilang". Ine Aya ini adalah produksi dari Balaan Tumaan Ensemble Pontianak, World Opera Amsterdam, dan Holland Festival.

Opera jenis ini berasal di masa lampau, di dalamnya ada dialog, namun kali ini dengan dialog yang mengangkat pembahasan seputat isu lingkungan ini. Khususnya menyoroti permasalahan mengenai bagaimana pola konsumsi di belahan bumi bagian barat yang menyebabkan kerusakan budaya dan alam di belahan bumi lain.

Baca juga: Hari Lautan Sedunia: Mengenal Permasalahan Laut dan Kita Semua adalah Solusi

Penampilan pertama opera ini pada Rabu, 9 Juni 2021. Cerita dalam opera ini akan mempadukan dua kisah klasik dari kebudayaan barat serta timur. Cerita yang sama-sama mengisahkan tentang pentingnya menghormati alam dan sumber daya alam yang ada di dalamnya.

Topik seperti ini memberikan penekanan pada makna deforestasi itu sendiri. Bagaimana alam, semakin banyak diubah untuk kepentingan manusia. Lalu, bagaimana manusia akan bertahan di habitatnya jika sumber daya alam itu sendiri habis oleh keserakahan itu sendiri?

Apa itu deforestasi?

Manusia tentunta sudah tahu, bahwa fungsi hutan adalah sebagai paru-paru dunia. Ini karena hutan menghasilkan oksigen atau O2 yang menjadi penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Di dalam hutan, di sanalah kekayaan alam tersimpan.

Tak hanya flora, tetapi juga fauna yang menjadi sumber pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Para satwa di dalam hutan ini dilindungi. Sayangnya, terlalu banyaknya deforestasi terutama di Indonesia, menyebabkan ekosistem mereka perlahan hancur dan bagaiman jika akhirnya mereka benar-benar kehilangan tempat tinggalnya?

Apa itu deforestasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) dapat diartikan sebagai aktivitas penebangan hutan. Pengertian ini bisa dilihat dalam bentuk sederhananya.

Di lain sumber, deforestasi memiliki arti yang lebih luas. Seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.30/MENHUT-II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) mengena apa itu deforestasi.

Baca juga: Hari Laut Sedunia 2021: Detail Penting dari Peringatan Bertema "Samudra: Kehidupan

Deforestasi adalah pengubahan area hutan mencari lahan tidak berhutan secara permanen, dengan tujuan untuk kepentingan aktivitas manusia. Maka, dari sini dapat ditarik pahaman apa itu deforestasi sebagai aktivitas yang mengubah fungsi hutan.

Hutan yang awalnya adalah tempat ekosistem bagi sumber daya alam yang ada di dalamnya juga tempat pelestarian lingkungan, menjadi fungsi untuk kebutuhan manusia. Contoh, ketika akan membuka lahan pertanian, peternakan, maka daerah yang tadinya hutan dilakukan deforestasi.

Akibat semakin banyaknya deforestasi

Pada bagian atas sebelumnya sudah ditekankan, bahwa hutan adalah paru-paru dunia, sumber oksigen bagi manusia. Namun, juga deforestasi hutan terus terjadi tanpa terkendali, bukan tidak mungkin jika pasokan oksigen di dunia akan terus menipis.

Karena, pohonlah yang menyerap karbon dioksida untuk kemudian diubah menjadi O2 atau oksigen. Selain itu akibat deforestasi secara berlebihan, kandungan karbon dioksidan dan gas rumah kaca akan semakin tinggi dan tidak terkendali.

Dampak buruk deforestasi hutan ini juga memicu terjadinya pemanasan global. Manusia sering menyuarakan saat ini adalah pemanasan global, kurangi pemakaian barang atau konsumsi sesuatu yang berdampak negatif terkait pemanasan global.

Namun, dengan semakin maraknya deforestasi hutan yang mungkin maksudnya ingin mengembangkan fasilitas umum di Indonesia menjadi semakin maju. Hingga alasan kepentingan lainnya, yang menurut sumber dilansir kompas.com, banyak untuk pangan.

Maka, manusia itu sendiri telah berperan sangat besar atas terjadinya deforestasi lahan yang berdampak pada pemanasan global ini.  Maka dari itu sangat penting menjaga kelestarian lingkungan terutama hutan. Hanya kita yang bisa menjaganya.

Baca juga: Menyelam Virtual lewat Google Earth, Melihat Terumbu Karang yang Sekarat di Hari Laut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun