Mohon tunggu...
Nadhifa Salsabila Kurnia
Nadhifa Salsabila Kurnia Mohon Tunggu... Penulis - Masih setia dengan Bandung, namun melalui tulisannya sering kali berjalan ke Korea Selatan dan berbagai belahan dunia lain

Sarjana Ilmu Komunikasi Jurnalistik, pencinta literasi, penyuka fiksi, menulis dimana saja dan kapa saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Cultural Appropriation? Ini Penjelasan Rincinya

4 Juni 2021   16:17 Diperbarui: 4 Juni 2021   16:38 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kecil menari dan memakai baju tradisional | Pexels/Artem Beliaikin

Kemudian, warisan budayanya ini disebarkan dengan si penyebar yang bukan pemilik budaya ini seakan mendapatkan porsi hak istimewa atas budaya tersebut dengan lebih besar. Tujuannya bisa untuk banyak hal, mulai dari model, kesenangan, hingga rasa tidak peduli atas seberapa pentingnya nilai budaya tersebut bagi pemilik aslinya.

Dikutip The Week dari Kompas.com, apa itu Cultural Appropriation bisa diterjemahkan saat seseorang berpura-pura menjadi bagian ras yang padahal bukan ras orang itu, kemudian menggunakan stereotip untuk melakukannya,"

Jangan tertukar pengertiannya dengan Cultural Appreciation

Sudah paham apa itu Cultural Appropriation, jangan sampai lalu tertukar dengan pengertian Cultural Appreciation. Karena meskipun penulisannya sekilas sangat mirip, pengertian berduanya sangat berbeda dan saling bertolak belakang.

Jika Cultural Appropriation bisa dikatakan sebagai praktik eksploitasi budaya, karena mengambil salah satu unsur budaya, tanpa menghargai pemiliknya, dan dilakukan untuk kepentingan yang bersangkutan.

Sedangkan, kata Apresiasi pada Cultural Appreciation artinya yang melakukannya sudah meminta izin dan dilakukannya juga dengan tujuan untuk mempelajari dan memahami budaya lain. Tujuannya untuk memperluas wawasan akan budaya lain.

Baca juga: Geliat The Grand Bazaar Urumqi Xinjiang Pascapandemi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun