Mohon tunggu...
Nadhia Tsabitah Rachma
Nadhia Tsabitah Rachma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Korea, Universitas Pendidikan Indonesia

Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat ^^

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Menumbuhkan Minat Baca dan Kreativitas Murid SD Al-Imam Islamic School di Rumah

29 Juli 2021   10:54 Diperbarui: 29 Juli 2021   11:18 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sehubungan dengan pandemi COVID-19 yang tengah melanda seluruh dunia, menjadikan kita semua untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah dan dengan orang banyak. Hal ini menjadikan orang-orang memiliki lebih banyak waktu luang di rumah. Tentu awalnya semua terasa tak biasa karena kegiatan yang tadinya terlaksana di luar rumah menjadi terbatas dan hanya terlaksana didalam rumah. Banyaknya waktu luang menjadikan orang-orang untuk mencari cara menyenangkan untuk membuang waktu. Salah satunya dengan membaca, entah membaca buku, koran, atau lainnya. Hal ini merupakan salah satu awalan bagus untuk meningkatkan tingkat literasi orang Indonesia terlebih di tengah pandemi COVID-19.

Tetapi seperti sudah banyak orang ketahui bahwa tingkat literasi orang Indonesia tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan negara lain. Berdasarkan survei dari Program for International Student Assesment (PISA) yang di rilis oleh Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) di tahun 2019, menyatakan bahwa Indonesia menduduki urutan ke 62 dari 70 negara yang berkaitan dengan tingkat literasi, menjadikan Indonesia masuk ke dalam 10 Negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Tentu fakta tersebut merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri dan secepatnya harus diperbaiki.

Memiliki banyak waktu luang di rumah tentu merupakan hal yang disukai anak-anak. Normalnya mereka bisa melakukan apapun, seperti bermain dengan teman sebaya, menonton film, bahkan membaca. Membaca pun, sekarang sudah bisa dilakukan dengan berbagai macam media. Tak hanya media buku, tetapi anak juga bisa membaca lewat ponsel pintar yang mereka miliki atau orang tua miliki. Ditambah dengan pandemi COVID-19 menjadikan aktivitas anak-anak yang seharusnya banyak bergerak diluar ruangan menjadi terbatas hanya di rumah dengan keluarganya masing-masing.

Salah satu kegiatan yang patut dicoba bagi anak-anak adalah menanamkan kesadaran literasi sejak dini. Sebab peran orang tua terutama ketika pandemi ini semakin besar, karena sebagian hal yang harusnya diajarkan di sekolah melalui interaksi sehari-hari harus tidak terlaksana karena adanya pandemi ini. Kesadaran literasi ini cukup penting untuk anak-anak terutama diawal masa pertumbuhan mereka. Pun ini juga memungkinkan anak untuk mampu mengolah informasi-informasi dari apa yang mereka baca secara cermat.

Pentingnya menumbuhkan kesadaran literasi secara dini menjadikan instrumen pendidik mengadakan program literasi di jenjang pendidikan SD. Dimana masa sekolah dasar merupakan salah satu pondasi awal untuk membentuk sifat/karakter anak dan kesadaran mereka akan apa yang mereka baca seiring dengan pertumbuhan mereka. Melalui Peraturan Mentri nomor 23 tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, meluncurkan sebuah gerakan literasi sekolah untuk menumbuhkan sikap budi pekerti luhur kepada anak-anak melalui bahasa.

Mudahnya, anak-anak di sekolah dasar diharuskan membaca buku bacaan cerita lokal dan cerita rakyat, dimana didalamnya memiliki kearifan lokal di materi bacaannya sebelum kegiatan pembelajaran dimulai (Teguh, 2017). Literasi sendiri menurut Education Development Center (EDC) bahwa literasi tak hanya sekedar kemampuan baca tulis. Tetapi lebih dari itu, literasi ialah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam hidupnya. Jadi dengan adanya program literasi di SD mengharapkan anak-anak mampu untuk tak hanya sekedar bisa membaca dan tulis tetapi mampu untuk memahami dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan literasi telah diterapkan salah satunya di SD Al-Imam Islamic School yang berlokasi di Cileungsi, Kabupaten Bogor. SD Al-Imam Islamic School dimana merupakan tempat penulis melakukan kegiatan KKN Tematik MBDPE-MBKM Universitas Pendidikan Indonesia, batch Juli 2021. KKN Tematik ini memiliki tema Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada masa pandemi COVID-19 (MDBPE-MBKM). Penulis sendiri memilih tema bidang pendidikan, yang mengharuskan melakukan kerja sama dengan sekolah yang berada di tempat yang sama dengan domisili penulis. KKN ini dilakukan secara daring mengingat masih dalam pandemi COVID-19.

Inti dari kegiatan KKN dalam bidang pendidikan ini ialah mendampingi guru, siswa, dan orang tua murid dalam kegiatan belajar-mengajar secara daring. Di sekolah yang penulis jadikan mitra KKN, memang baru akan memulai kegiatan efektif pembelajaran pada Senin, 26 Juli 2021 dan kegiatan pengenalan sekolah dilakukan pada tanggal 19 & 23 Juli 2021. Dimana dalam kegiatan tersebut difokuskan untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan kegiatan atau program diluar mata pelajaran umum. Salah satunya adalah kegiatan literasi. Pada Jumat, 23 Juli 2021, merupakan jadwal untuk mensosialisasikan kegiatan literasi kepada seluruh murid SD Al-Imam Islamic School via zoom meeting dengan wali kelas masing-masing.

Program literasi yang diadakan di SD Al-Imam Islamic School, merupakan bentuk nyata sekolah untuk mewujudkan generasi melek literasi. Kegiatan literasi di sekolah ini dirumuskan sesuai dengan tingkatan murid sekolah dasar. Dimana nantinya untuk anak kelas 1 diberikan minimal membaca 40 halaman setiap bulan, kelas 2 membaca minimal 60 halaman, kelas 3 membaca minimal 80 halaman, dan terakhir untuk anak kelas 4 sampai dengan kelas 6 akan membaca minimal 100 halaman setiap bulannya. Juga sekolah mitra KKN penulis menganjurkan muridnya untuk membaca buku bernuansa islami, mengingat SD Al-Imam merupakan sekolah swasta Islam.

Hal ini dimaksudkan agar meningkatkan pengetahuan akan kosa kata, dan menambah wawasan anak tentang keislaman serta pemahamannya melalui bacaan sehari-hari. Adapun tujuannya ialah menciptakan budaya membaca, serta diharapkan mampu mengisi waktu luang anak dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain bertujuan untuk membangun budaya baca anak, program literasi ini juga melatih kreativitas anak-anak. Para murid diminta untuk membuat pohon literasi dari kertas karton yang nantinya diisi dengan judul-judul buku yang telah dibaca oleh si murid. Dengan perumpamaan, semakin banyak buku yang dibaca, maka semakin rindang pohon literasi yang mereka buat.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun