Masih melansir dari situs yang sama peringatan Hari Anak Perempuan Internasional tahun ini memiliki tema bertajuk "Girls' vision for the future" atau "Visi anak perempuan untuk masa depan".
Melalui tema tersebut memiliki pesan terkait perlunya tindakan dan harapan yang terus-menerus dan didorong oleh kekuatan suara anak perempuan dan visi untuk masa depannya.
Selain itu, generasi anak perempuan saat ini banyak dipengaruhi oleh krisis global mulai dari iklim, konflik, kemiskinan, hingga penolakan pencapaian hak asasi manusia dan kesetaraan gender yang telah susah payah diraih.
Kemudian masih banyak anak perempuan yang masih ditolak hak-haknya sehingga sering kali membatasi pilihan dan masa depan mereka. Sehingga dalam perayaan tahun ini diharapkan bisa memberikan kesempatan untuk lebih mendengar anak perempuan.
Termasuk untuk memberikan dukungan, sumber daya peluang, hingga memberikan solusi untuk mempercepat kemajuan menuju masa depan di mana setiap anak perempuan bisa memenuhi potensinya.
Fakta-Fakta Terkait Anak Perempuan di Dunia
Apakah liburan keluarga memiliki kaitan dengan IQ anak? Kita simak pemaparannya berikut ini. (Foto: Pexels.com/Josh Willink)
Apakah liburan keluarga memiliki kaitan dengan IQ anak? Kita simak pemaparannya berikut ini. (Foto: Pexels.com/Josh Willink)
Melansir dari situs resmi PBB berdasarkan datanya terdapat sejumlah fakta-fakta terkait anak perempuan di dunia yang bisa diperhatikan seperti berikut:
1. Hampir 1 dari 5 anak perempuan masih belum menyelesaikan sekolah menengah pertama dan hampir 4 dari 10 anak perempuan tidak menyelesaikan sekolah menengah atas saat ini.
2. Sekitar 90 persen anak perempuan remaja dan perempuan muda tidak menggunakan internet di negara-negara berpenghasilan rendah, sementara teman sebaya laki-laki mereka dua kali lebih mungkin untuk online.
3. Secara global, anak perempuan berusia 5-14 tahun menghabiskan 160 juta jam lebih banyak setiap hari untuk perawatan dan pekerjaan rumah tangga yang tidak dibayar daripada anak laki-laki pada usia yang sama.
4. Anak perempuan remaja terus menyumbang 3 dari 4 infeksi HIV baru di kalangan remaja.
5. Hampir 1 dari 4 anak perempuan remaja yang menikah atau berpasangan berusia 15-19 tahun telah mengalami kekerasan fisik atau seksual dari pasangan intim setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Selain itu di Indonesia sendiri permasalahan kekerasan terhadap anak khususnya perempuan masih menjadi salah satu masalah serius. Banyak anak perempuan di Indonesia mengalami kekerasan mulai dari kekerasan fisik, psikis, bahkan kekerasan seksual.
Kemudian anak perempuan di Indonesia juga sering kali menjadi kelompok rentan baik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Maka dari itu, peringatan ini penting agar permasalahan-permasalahan tersebut bisa terselesaikan atau dihilangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI