Ketaatan dan mengamalkan apa yang diridai-Nya adalah lebih mengimbangi segala kelebihan yang ada pada laki-laki. -Buya Hamka
Buku berjudul Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan ini ditulis bertujuan untuk membahas kemuliaan dan peran seorang perempuan dalam kehidupan. Betapa sering kita mendengar bahwa Islam tidak memuliakan perempuan dan ada batasan tertentu. Nyatanya, melalui buku ini Buya Hamka menjelaskan secara detail menurut Al-Qur'an dan hadist tentang mulianya seorang perempuan.
Padahal, justru agama Islam-lah yang paling memuliakan perempuan yang sesuai dengan syariat. Melalui Islam, kita akan menyadari bahwa perempuan itu makhluk yang paling istimewa.
Seiring berkembangnya zaman, propaganda negatif tentang perempuan semakin menyebar luas. Mereka menganggap bahwa perempuan hanya diperlakukan seperti budak. Tak heran, jika banyak masyarakat Islam sendiri yang tiba-tiba menjauh dari ajaran Islam.
Oleh karena itu, Buya Hamka menulis buku ini bertujuan agar orang-orang tidak lagi saling merendahkan tentang mulianya menjadi perempuan. Serta menjaga agar umat Islam tetap bangga dengan keislamannya. Berikut ini adalah ringkasan dari Buku berjudul Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan:
1. Perempuan juga dimuliakan
Dalam Islam, perempuan benar-benar dihormati. Tidak ada yang membedakan antara laki-laki dan perempuan, karena mereka sama. Perempuan juga mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Tidak ada berat sebelah dan ringan sebelah.
Sebagaimana dalam Al-Quran, perempuan-perempuan yang begitu dihormati keberadaannya. Laki-laki dan perempuan yang beriman, sama saja tugasnya amar ma'ruf nahi munkar.
"Di sinilah dapat dipahami sebuah perkataan yang terkenal bahwasannya perempuan adalah tiang negara. Jika perempuannya baik, baiklah negara, dan jika mereka bobrok, bobrok pulalah negara. Mereka adalah tiang, dan biasanya tiang rumah tidak begitu kelihatan. Namun, jika rumah sudah condong, periksalah tiangnya. Tandanya tianglah yang lapuk."
2. Pembagian tugas
Jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman dan damai ialah gabungan antara tegapnya laki-laki dengan halusnya perempuan. Laki-laki mencari nafkah dan perempuan mengatur rumah. Tidak bisa satu rumah berdiri jika hanya kemauan laki-laki saja yang berlaku, dan tidak bisa rumah tangga berdiri jika hanya kehalusan lemah lembut perempuan saja yang terdapat.