Ketika perempuan diwajibkan untuk menutup aurat, maka laki-laki juga berhak menjaga perilakunya. Jangan mentang-mentang punya hak untuk memilih, lalu menjadikan perempuan sebagai bahan pelarian.
Kamu pikir perempuan yang baik mau dengan cowok nakal?
Jangan memaksa satu pihak menjadi lebih baik, tapi paksalah untuk sama-sama menjadi yang terbaik. Karena pasangan bukan hanya sepihak yang tidak akan melibatkan orang lain. Kamu harus mampu bekerja sama dalam kebaikan, bukan hanya menguntungkan pihak lain.
Sudah jelas dalam Al-Quran surah An-Nur ayat 26 yang artinya, "Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)"
Jadi, semisal kamu mau nakal, ya jangan mengharapkan perempuan baik-baik. Kamu harus merubah diri dulu, baru bisa berharap lebih. Ingat, sesuatu yang indah tidak bisa didapatkan secara mudah.
Jangan selalu menuntut perempuan untuk menjadi sempurna, sedangkan kamu nyaman dengan maksiatnya. Perempuan baik-baik berhak mendapatkan cowok yang lebih baik darinya.
Perempuan menjaga, maka sudah seharusnya cowok juga mengerti batasannya.
Laki-laki itu pemimpin, sudah seharusnya memperbaiki diri dari sekarang
Stop, jadi cowok yang gak punya tanggung jawab dan rencana hidup di masa depan. Sebagaimana yang kita tahu, cowok adalah pemimpin. Jika kamu tidak belajar, bagaimana kamu akan membangun rumah tangga yang harmonis?
Sakinah mawadah warohmah itu tentang membangun kebersamaan. Kamu tidak akan bisa memimpikan pernikahan dengan perempuan baik-baik, jika saja yang dasar saja kamu tidak mengerti.
Tanggung jawab lalai, ibadah biasa saja, kerja malas, rencana masa depan tidak jelas. Lalu, kamu mau membimbing anak orang dengan apa? Dengan sifat buruk kamu itu?