ketika itu egomu akan bertarung mencari jawaban.
Kenapa harus aku? Apakah tidak ada jalan lain bagiku?
Namun, inilah jalan yang Allah pilih. Ketika kita merasa tidak sanggup menjalaninya, tapi ternyata Allah telah menyiapkan rencana besar untuk kita di masa depan. Allah ingin tahu seberapa besar kepatuhan kita dalam menjalankan perintah-Nya. Oleh karena itu, Dia menguji kita dari sesuatu yang paling kita cinta.
Karena disaat kita mencintai sesuatu, seluruh ego akan mengatakan bahwa "ini milikku". Dan ketika itulah Allah mengingatkan kita dengan cara mengambil lagi milik-Nya. Melalui Hari Raya Idul Adha ini, manusia dianjurkan untuk berkurban. Agar tidak ada lagi rasa memiliki terhadap sesuatu yang bukan menjadi milik kita.
Idul Adha, perjalanan mengikhlaskan tanpa batas. Setiap ujian yang menimpa kita hari ini adalah ujian yang pernah para Nabi lalui. Maka, sudah seharusnya kita menerima setiap pemberian dari Allah. Meski harus bergelimang air mata, tapi rencana Allah akan selalu indah untuk kita terima.
Ada banyak sekali hikmah dibalik kejadian. Itulah mengapa kita tidak boleh terburu-buru menafsirkan sesuatu yang datang. Seperti ketulusan Nabi Ibrahim mematuhi perintah Allah, sehingga Allah berikan ganti Ismail dengan seekor hewan kurban.
Ismail, putra kesayangannya tidak jadi disembelih. Meski awalnya berat untuk Nabi Ibrahim menerima perintah Allah, namun pada akhirnya semua baik-baik saja. Berkah dari rida terhadap takdir adalah ujungnya pasti indah.
Karena semua yang kita miliki hanyalah titipan.
Tidak ada yang abadi di dunia ini, semua akan kembali kepada-Nya.
Tidak ada yang tersisa dan tidak ada yang akan kita bawa kecuali amal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI