Mohon tunggu...
Fidel Dapati Giawa
Fidel Dapati Giawa Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

Nulis dangkadang, tergantung mood

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kolombia Lebih Hebat dari Amerika?

12 Agustus 2011   17:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:51 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurut berbagai media massa, nama Nazarudin telah masuk dalam daftar red notice interpol sejak tanggal 6 Juli 2011. Berarti, jika ia ditangkap pada tanggal 7 Agustus 2011 (tanggal Indonesia) di Kartagena, berarti ia ditangkap setelah sebulan menjadi buronan 180 negara anggota interpol, termasuk (harusnya) Amerika Serikat.

Semua sumber yang dilansir media menyatakan bahwa sebelum dibungkam di kota Kartagena, Kolombia, Nazarudin singgah di Washington DC dan kemudian mencarter pesawat yang kemudian mendarat di Kartagena. Jadi, hampir dipastikan bahwa kota persinggahan Nazarudin yang terakhir sebelum ditangkap adalah Washington DC, sebuah kota di negara superpower yang konon memiliki aparatur yang sigap, cekatan, dan memiliki sistem keamanan yang canggih yang ditopang oleh teknologi pula. Tapi kenapa Nazarudin bisa lolos?

Tak ada berita yang mencatatkan, berapa lama Nazarudin 'berpetualang' di Washington DC atau di wilayah lain negara Amerika Serikat. Perkiraan kasar saya sebagai orang awam, dengan mencarter pesawat tentu dia membutuhkan waktu tidak hanya dua atau tiga jam untuk mengurus dokumen, perijinan, bahkan mungkin juga bernegosiasi kepada penyedia persewaan pesawat, sebelum akhirnya ia take off menuju Kartagena.

Katakanlah, dengan uang yang dimilikinya semua keinginannya berjalan lancar (saya tidak bermaksud  mengatakan bahwa dia bisa menyuap petugas di Amerika sehingga segala urusan dia beres). Mungkin dia berani bayar sewa pesawat tanpa tawar sehingga aparat Amerika Serikat berpikir: 'ini adalah peluang menarik pajak yang empuk pada perusahaan penyewa pesawat kelak'. Saya sekedar menggunakan dalil klasik warga amerika bahwa pajak adalah yang utama dan diutamakan. Maka Nazarudin pun mendapat pelayanan super-super istimewa. Maka semua berjalan lancar, bahkan super expressssss.

Mungkin juga ia telah menelpon agen atau perusahaan penyewa atau penghubung lainnya sebelum mendarat di Amerika. Sehingga begitu sampai di Washington dia tinggal.... hop... lompat ke atas pesawat. Saya pikir, kalau memang ia dalam pelarian yang murni, justri ini berbahaya karena data dirinya udah masuk ke tangan petugas sebelum ia menginjakkan kaki di Washington.

Langkah paling aman adalah memesan pesawat sewaan begitu nyampai di Amerika. Sehingga ia butuh waktu antara 4-6 jam sebelum berangkat. Apakah dalam selang waktu ini petugas Imigrasi dan polisi Amerika serikat tak sempat mencium keberadaannya di negeri yang ketat itu? Ini berarti Amerika tidaklah seketat yang kuduga selama ini dalam hal keamanan.

Oh, mungkin Amerika serikat tak bisa mendetksi karena ia menggunakan paspor dengan identitas yang berbeda dengan daftar nama yang dikirim oleh Polri, barangkali. Kalau emang ini penyebab lolosnya Nazarudin dari Interpol Amerika, makin menunjukkan bahwa kepolisian Kolombia lebih hebat dari kepolisian Amerika. Bukankah di Kolombia juga Nazarudin menggunakan paspor yang bukan dengan identitas dirinya?

Inilah sedikit keanehan sekaligus kelucuan yang bisa saya lihat dari Nazar. Ia tidak hanya membuat dirinya menjadi fenomenal, ia bahkan membuat Kolombia menjadi fenomenal dibanding Amerika Serikat yang hebat itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun