Mohon tunggu...
Nabilla Peruzi
Nabilla Peruzi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warga Ingin Pemerintah Segera Beri Solusi untuk Banjir Kab.Bandung

17 April 2017   04:15 Diperbarui: 17 April 2017   14:00 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photos from wismaputra27.blogspot.co.id

      Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah menjadi kawasan langganan banjir setiap kali musim penghujan datang. Tidak hanya di Dayeuhkolot saja, banjir juga ikut merendam beberapa kecamatan di Kabupaten Bandung seperti kecamatan Cieunteung, Andir, dan Bojongsoang, kabupaten Bandung. Banjir terjadi akibat luapan dari air sungai citarum.

            Kira-kira sejak tahun 2004 silam kawasan ini dicap sebagai kawasan langganan banjir. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah kebandelan warga yang sering membuang sampah sembarangan ke sungai, ditambah dengan pabrik-pabrik  yang berada dikawasan  itu yang membuang limbah-limbahnya sembarangan ke sungai. Hal itu yang menjadikan semakin dangkalnya sungai Citarum sehingga ketika hujan turun sungai yang juga menampung air dari sungai-sungai lain ini tidak mampu menampung lebih banyak volume air sehingga air cepat meluap dan merendam pemukiman warga.

            Setiap kali banjir datang tidak sedikit warga yang terpaksa harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir. Terkecuali warga yang memiliki rumah berlantai dua, kadang sebagian dari mereka memilih untuk tetap tinggal dirumah karena masih bisa memanfaatkan lantai dua. Alat transportasi yang bisa digunakan adalah hanya delman dan perahu karet. Warga-warga yang memiliki kendaraan bermotor juga terpaksa memarkirkan kendaraan mereka dijalan raya dekat jembatan Citarum dan menyambung dengan delman atau perahu untuk sampai ke rumah masing-masing.

             Menurut pengakuan Ibu Ose, salahseorang warga yang tinggal di Dayeuhkolot hingga saat ini belum ada penanganan serius dari pihak pemerintah setempat. “dulu sempet ada wacana-wacana tapi sampe sekarang belum terealisasi. Buktinya terus aja sampe sekarang juga tetep banjir.” ujar bu Ose saat ditemui pada 15 April 2017 lalu.

            Beliau beserta warga-warga disana berharap segera ada penanganan yang serius dari pemerintah agar mereka tidak terus-menerus merasakan penderitaan terkena banjir. Belakangan ini beredar kabar bahwa pemerintah sudah menyiapkan dana sebesar Rp.800 M untuk penyelesaian banjir di kabupaten Bandung ini. Dan hal ini ternyata sudah diketahui juga oleh warga disana, “Baru-baru ini denger-denger katanya bakal ada penanganan serius dari pemerintah, katanya udah nyiapin Rp.800 M untuk menuntaskan banjir di kabupaten.” Ujar bu Ose. “Ya mudah-mudahan yang ini bener-bener terealisasi biar warga Kabupaten Bandung enggak kebanjiran terus, biar enak hidupnya.” tambahnya,

            Tidak hanya dirasakan warga yang tinggal disana, namun banjir ini juga ikut menyengsarakan warga yang lain yakni para pengguna jalan. Disaat banjir merendam Dayeuhkolot, otomatis askes jalan Baleendah-Bandung terputus. Semua pengendara yang ingin pergi ke bandung ataupun sebaliknya harus berputar melewati jalan Bojongsoang. Saat semua melewati  jalan ini otomatis volume kendaraan pun menjadi lebih tinggi dari biasanya dan mengakibatkan macet.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
            Hal serupa turut dirasakan oleh Bapak Achyar seorang pengendara bermotor yang setiap hari melewati jalan raya Dayeuhkolot. Beliau mengaku sering turut merasakan imbasnya dari banjir yang terjadi disini. “Kan setiap banjir pasti jalanan ditutup dan otomatis akses jalan menuju ke Bandung hanya bisa lewat ke Bojongsoang atau ke Cibaduyut saja, semua orang yang mau menuju ke Bandung lewat situ jadinya jalanan macet tidak beraturan. Macet total.” ujar pak Achyar.

            Tidak hanya itu, akibat banjir yang menyebabkan kemacetan dimana-mana ini membuat sebagian orang terpaksa harus menghentikan aktivitasnya. Seperti pengakuan pak Achyar yang mengatakan “Kadang jadinya saya pergi kerja harus nunggu siang dulu biar gak kena macet, atau kadang terpaksa juga tidak masuk kerja karena keadaannya yang tidak memungkinkan.”

            Memang hanya ada pilihan yang bisa dilakukan pengendara bila sudah terjadi banjir seperti ini. Pilihannya yakni pergi saat subuh hari atau menunggu hingga siang hari. Keadaan jalanan pun banyak dikeluhkan pengendara. Pasca banjir surut keadaan jalanan biasanya dipenuhi dengan lumpur, belum lagi jalanan yang rusak akibat terkena terus menerus air banjir.

            Pak Achyar turut berharap semoga kasus banjir ini segera ada penyelesainnya. Beliau juga berharap agar jalanan-jalanan yang rusak di kabupaten Bandung, khususnya jalan Dayeuhkolot ini segera diperbaiki agar pengendara bisa berkendara dengan nyaman dan  bisa mengurangi angka kecelakaan serta kemacetan disini.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun