Mohon tunggu...
Nabilla Cahyani Eka
Nabilla Cahyani Eka Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret. Memiliki hobi dibidang olahraga serta sedang mencoba menekuni bidang lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNS 186 Gelar Seminar Guru Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Inklusi Di Sd Al Firdaus

3 September 2023   21:17 Diperbarui: 3 September 2023   21:33 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi kegiatan

Agustus 26, 2023

 Surakarta, Indonesia - Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, sukses melaksanakan kegiatan KKN dengan salah satu program kerja yang mereka rancang yaitu menggelar "Seminar Guru dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Inklusi" di SD Al-Firdaus pada Sabtu, 26 Agustus 2023. Kelompok KKN dengan nomor kelompok 186 ini menggelar seminar dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman Guru Pendamping Khusus (GPK) terhadap pentingnya pendidikan inklusi serta memberikan wawasan baru terkait pengembangan metode pembelajaran yang inklusif, terkhusus mengenai pengelolaan kelas.

Pendidikan inklusi adalah paradigma pendidikan yang didasarkan pada prinsip kesetaraan dan kesempatan bagi semua individu, terlepas dari perbedaan jenis kebutuhan atau karakteristik pribadi mereka. Hal ini berarti bahwa semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau berkebutuhan khusus, memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas dalam lingkungan belajar yang inklusif. Pendidikan inklusi menekankan pentingnya menghilangkan segala bentuk diskriminasi dan segregasi dalam pendidikan. Ini menciptakan lingkungan belajar yang ramah, mendukung, dan inklusif, di mana siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, bakat, dan tantangan ditempatkan bersama dalam kelas reguler sebanyak mungkin. Mereka menerima dukungan tambahan dan penyesuaian yang diperlukan agar dapat belajar dengan sukses dan berkembang secara sosial.

Sebagaimana diungkapkan oleh UNESCO, "Pendidikan inklusi mempromosikan hak semua anak untuk belajar bersama-sama, terlepas dari perbedaan. Ini menekankan pentingnya memahami dan menghormati keberagaman dalam hal potensi, bakat, kebutuhan, dan karakteristik individu." Pendidikan inklusi bukan hanya tentang memasukkan siswa dengan kebutuhan khusus dalam lingkungan kelas biasa, tetapi juga tentang menciptakan budaya sekolah yang inklusif di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai.

Mahasiswa KKN 186 merasa penting untuk memberikan kontribusi positif terkait pengembangan pendidikan inklusi melalui adanya seminar ini. Dalam seminar ini, narasumber-narasumber ahli di bidang pendidikan inklusi diundang untuk berbicara tentang konsep, tantangan serta praktik terbaik dalam pengembangan dan pengelolaan pembelajaran inklusi yang efektif. Narasumber yang diundang yakni : 

Ibu Dewi Intan Puspitadesi, M.Si yang berasal dari PLDPI (Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi) sebagai pembicara 1 dengan membawakan materi Manajemen Pengelolaan Kelas Inklusi 

Ibu Sugini, S.Pd., M.Pd dosen Pendidikan Luar Biasa UNS sebagai pembicara 2 dengan membawakan materi Pengelolaan Kelas dan Peran Guru Pendamping Khusus (GPK) dalam Setting Inklusi 

Acara ini dipandu oleh pembawa acara yaitu Khoirul Nur Adhi, Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Seminar kali ini, dimoderatori oleh Muhammad Reihan Ascha Pratama, Mahasiswa Manajemen Pemasaran Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 

Program ini bertujuan untuk menambah wawasan guru, khususnya GPK. Disamping itu tujuan lainnya adalah membantu yayasan Al Firdaus dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya. Awalnya, mengapa mahasiswa KKN membuat seminar juga sudah dikoordinasikan dengan koordinator inklusi dan ia mengatakan topik seminar ini sesuai dan dibutuhkan di lapangan. 

Terkait kepuasan acara, sangat terlihat antusias peserta yang menunjukan bahwa mereka menikmati acara dan dapat mengambil mamfaatnya. Harapannya, kedepannya akan ada lebih banyak lagi acara-acara seperti ini agar pendidikan inklusi dapat menjaga kualitasnya, baik dari segi tenaga pendidik, siswa ABK, maupun pihak lain yang terlibat. Secara khusus agar pendidikan inklusi mendapatkan tempat terpusat permanen agar perkembangannya bisa berfokus di tempat tertentu.

Sumber Referensi:

UNESCO. (2017). Education for people and planet: Creating sustainable futures for all. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun