Mohon tunggu...
Nabilla Nursapto
Nabilla Nursapto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Hidupmu Tanggung Jawabmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemegang Estafet Pejuang Islam Setelah Wafatnya Para Ahli Ilmu

14 Januari 2021   23:35 Diperbarui: 14 Januari 2021   23:38 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Airmata Indonesia belum mereda pasca jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membawa sekitar 50 penumpang dan 12 orang kru. Salah satu korban jatuhnya pesawat tersebut, yaitu Kapten Afwan yang terkenal dengan kepribadiannya yang islami dan dermawan. Hari ini kabar duka kembali menyelimuti umat Islam Tanah Air. Ulama besar Indonesia, Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Januari 2021, pada pukul 08:30 WIB.

Pada awal tahun 2021, Indonesia juga kehilangan Al-Habib Ja'far bin Muhammad Al-Kaff yang wafat di kediamannya di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya ada empat ulama yang lebih dulu berpulang pada Kamis (3/12/2020) yaitu Al-Habib Thohir bin Abdullah Alkaff, KH Qohwatul Adib Munawar ,KH Faiq Robayan, dan Al-Habib Umar Bin Aqil Bin Yahya.

Ulama adalah pewaris para Nabi. Karena ilmu syariat di sebar luaskan dan terpelihara kemurniannya sebagaimana awalnya. Oleh karena itu, akan datang fitnah besar bagi muslimin jika salah seorang mereka meninggalkan dunia ini. Saat ini, telah terjadi banyaknya ahli ilmu yang wafat sehingga secara tidak langsung, lentera jalan manusia  sedikit demi sedikit telah padam. Jalan manusia menuju Allah kini hampir redup. Akankah manusia akan merangkak mencari penerang lain? Atau akan menjadi buta dan jauh dari jalan pulang?

Meskipun kita sama sekali tidak bisa menahan kepergian para ulama, namun setidaknya, kita sebagai generasi penerus ulama, harus bersiap menggantikan posisi mereka. Posisi ketika kita harus menjadi penghilang dahaga ilmu ketika para manusia haus akan pengetahuan. Posisi ketika sebagian manusia tersesat menapaki sebuah jalan kebenaran, dan kita harus bersiaga menjadi penerang dan penuntun mereka menuju jalan yang yang di ridhoi oleh Allah. Posisi ketika kita harus menjadi sosok terdepan ketika kedzoliman menguasai bumi dan tertindasnya kaum muslimin.

Sebagai kaum milenial yang akan menggantikan posisi ulama dan menjadi generasi penerus bangsa, rebahan, bermalas-malasan, tidak produktif, dan suka menyia-nyiakan waktu dan uang, bukanlah ciri-ciri bangsa yang di dambakan oleh umat. Umat butuh sosok yang tangguh, produktif, memikirkan problematika negara, berpikir cara mencerdaskan dan memperbaiki akhlak bangsa, serta keadaan negara. Umat juga mengharapkan kaum yang tidak lembek, yang tidak mudah baper terkait masalah spele, dan yang tidak mengedepankan urusan pribadinya diatas kepentingan orang lain.

Saya berharap tulisan ini dapat menjadi penyemangat menyiapkan dirinya untuk memegang estafet menjadi pejuang Islam selanjutnya. Allahu Akbar!!

Source :

satu, dua, tiga, empat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun