Mohon tunggu...
Nabila Sofia
Nabila Sofia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Dreamies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tahap Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

21 November 2020   06:10 Diperbarui: 21 November 2020   06:15 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan alat komunikasi manusia dalam kegiatan sehari-hari. Begitu pula pada anak usia dini, mereka juga memiliki perkembangan bahasa yang menarik pada usia mereka. Komunikasi termasuk penting dalam perkembangan anak. Karena, seorang anak akan tumbuh dengan baik jika memiliki komunikasi dengan bahasa yang baik.

Seperti yang dikatakan Ahmad Susanto (2012: 37), menurut Vygotsky bahasa merupakan media untuk mengungkapkan ide dan bertanya. Bahasa juga dapat menciptakan konsep dalam kategori-kategori berpikir. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa dinilai cukup penting dan menentukan anak pada usia usia selanjutnya dan dinyatakan salah satu aspek terpenting dalam suatu perkembangan anak usia dini.

Mengapa dinilai penting? Jawabannya adalah, karena bahasa memiliki beberapa fungsi ini yaitu pertama sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan dan mengekspresikan diri. Kedua, sebagai alat komunikasi pastinya. Ketiga, sebagai alat untuk berinteraksi dan juga beradaptasi dalam kehidupan dan lingkungan sosial. Dari sini kita tentunya dapat memandang luas mengenai keterkaitan antara bahasa dan kehidupan manusia.

Selain itu, lingkungan juga mempengaruhi bahasa anak, jika lingkungan kaya akan bahasa tentunya anak juga akan meniru dan memahaminya. Tentunya hal ini merupakan poin plus pada anak dalam kehidupannya saat dewasa nanti, karena tak sedikit anak yang menguasai dua bahasa ataupun lebih dalam usianya seperti bahasa indonesia dan bahasa inggris misalnya. Hal ini tentu akan bermanfaat dan memudahkan anak nantinya. Ia akan lebih cerdas dan mudah dalam berkomunikasi pada lingkungan yang berbeda.

Vygotsky menjelaskan bahwa tahap perkembangan bahasa pada anak usia dini terbagi menjadi tiga, antara lain; 1. Tahap Eksternal, tahap ini dipandang sebagai tahap sumber berpikir anak berasal dari orang dewasa, intinya anak anak masih menjadikan orang dewasa sebagai pegangannya, ia belum bisa bertindak dengan kemauannya sendiri. ia masih harus diarahkan. 2. Tahap Egosentris, dalam tahap ini anak mulai bisa berbicara sesuai dengan apa yang berjalan pada pikirannya. dalam tahap ini anak sedikit memiliki perkembangan dalam menentukan apa yang ia ingin bicarakan. 3. Tahap Internal, ketika anak mengalami tahap ini, ia akan lebih menghayati tentang pemikirannya pribadi, ia akan lebih tahu tentang apa dan bagaimana dalam sesuatu hal. Tahap ini cenderung lebih fokus terhadap proses berpikir anak dalam memahami sesuatu.

Tak hanya itu bahasa juga memiliki beberapa unsur dasar yaitu antara lain;

1. Fonem(fonologi), fonem sendiri memiliki arti yaitu suatu bunyi pada unsur terkecil yang dapat membedakan arti pada satu kata. Fonem sendiri memiliki perbedaan jumlah dan jenis dalam setiap bahasa. Contohnya seperti pada pengucapan huruf "p" yang berbeda pelafalannya jika di awal dan di akhir kalimat, seperti "pada" dalam kata tersebut pelafalan p dibaca jelas dan mengikuti huruf selanjutnya yaitu huruf "a". Namun beda lagi ketika dalam kata "lahap", huruf p dalam kata tersebut jika dibunyikan akan menjadi  seperti tidak lepas atau bibir kita akan tetap menutup saat mengucapkannya.

2. Morfem (morfologi), sama dengan fonem, morfem juga merupakan unsur terkecil, namun jika fonem adalah bunyi tetapi morfem membahas kata. Ya, morfem atau morfologi ini adalah sebuah unit terkecil dalam sebuah kata yang harus dikombinasikan dengan kata lain sehingga dapat menjadi suatu kata yang memiliki arti. Contohnya seperti kata "berlari" kata dasar dalam kutipan tersebut adalah "lari" sedangan "ber-" adalah pelengkap untuk menciptakan suatu makna yang menimbulkan perubahan arti pada kata dasarnya yaitu "lari". Dalam bahasa indonesia morfem juga dapat berbentuk imbuhan.

3. Sintaks, apabila morfem membahas kata, sintaks berfokus pada kalimat seperti prnggabungan kata menjadi suatu kalimat dengan sistem aturan tertentu seperti s-p-o dalam pelajaran bahasa indonesia seperti yang pernah kita semua pernah pelajari. Tentunya seetiap bahasa juga memiliki aturan sistem yang berbeda-beda, seperti bahasa inggris dengan bahasa arab, tentunya kedua bahasa tersebut memiliki perbedaan dalam penyusunannya.

Diatas merupakan beberapa unsur dasar bahasa, namun sebenarnya ada beberapa lagi mengenai unsur dasar yang belum tertuliskan pada artikel ini. Terlepas dari itu, tentu setelah membaca beberapa poin yang tertulis diatas tentu kita jadi tahu tentang perkembangan dan juga unsur dasar bahasa sehingga kita dapat belajar dan menambah wawasan lebih luas lagi terhadap kerangka bahasa yang penting bagi semua manusia bahkan anak-anak. Terlebih anak usia dini, mereka sangat memerlukan adanya pemantauan mengenai perkembangan bahasa yang mereka lalui.

Orangtua atau guru pendidik yang berada pada lingkungan anak sebaiknya memberikan contoh berbahasa yang baik dan benar. Sebab seperti yang penulis katakan dalam artikel sebelumnya, bahwa anak usia dini memiliki masa Golden Age dimana pada masa ini anak anak memiliki potensi yang baik dalam menyerap dan menangkap informasi dari sekitarnya. Anak pada usia ini tanggap dalam hal menangkap apa yang dilihat dan apa yang didengar untuk pertama kalinya, dan besar kemungkinan anak anak juga akan menirukannya atau mengaplikasikan hal yang ia tangkap. Jika yang dilihat dan didengar merupakan suatu hal yang baik, tentu anak akan menangkap hal baik tersebut bukan ?. Begitu juga dengan bahasa, membiasakan berbahasa yang baik juga dapat mendorong anak untuk berkata dan berbahasa yang baik. Menerapkan hal positf kepada anak tentunya merupakan kewajiban bagi setiap orang tua maupun seorang guru pendidik. Dan lingkungan adalah hal yang paling berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun