Tahun ajaran baru 2020 telah berlangsung beberapa minggu. Para siswa tetap melaksanakan tugas dengan cara berkelompok meski tidak belajar di sekolah. Indonesia masih dalam wabah covid19 yang mengharuskan paras siawa tetap belajar di rumah.Â
Alih-alih belajar berkelompok di rumah, mau tidak mau salah satu siswa harus menjadi tutor sebagai guru untuk mengajarkan kepada anggota kelompoknya. Siapa bilang menjadi guru itu mudah? Siapa sangka juga menjadi guru itu sulit?Â
Niko yang beberapa hari belakangan ini menjadi guru sementara merasa kualahan dalam menyampaikan penjelasan kepada teman-temannya, tak jarang jika ia di tertawakan karena tingkah kocaknya yang merasa kebingungan lantaran penjelasannya belum juga dipahami oleh beberapa temannya.Â
"-3 + (-3) di baca (min tiga ditambah min tiga) hasilnya berapa?" tanya Niko yang sedang mengajarkan materi bilangan pada Rani salah satu anggotanya.Â
Rani yang masih kebingungan dalam operasi bilangan bulat negatif ini terus bertanya kepada Niko tentang materi yang belum dipahaminya. Niko yang sudah merasa maksimal dalam menyampaikan materi lantas melemparkan kepada Siti rekan kelompoknya untuk mengajari Rani.Â
"Jadi guru, memang tidak mudah ya. Padahal, Â saya sudah menyampaikan materi cukup jelas dan bahasa yang mudah di pahami. Â Huuuffft," ucap Niko.Â
Ada beberapa hal yang di petik dari kejadian pandemi ini, seketika siswa beralih profesi menjadi guru menjadikan siswa lebih memiliki tanggung jawab lebih untuk dapat memahamkan anggota kelompoknya. Tak hanya itu, profesi yang di sandang sementara menjadikan siswa tersebut merasakan bagaimana berprofesi sebagai guru yang sering di lihat siswa di depan kelas. Menyampaikan materi dan memberikan penjelasan kepada anak, juga memberikan arahan kepada siswa yang belum juga paham mengenai materi yang telah di pelajari.Â
Lemah Ayu, Kertasemaya, Indramayu
Selasa, 28 Juli 2020