Mohon tunggu...
Nabila Shobawa
Nabila Shobawa Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Focus on the positives and be grateful

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memilih Ia yang Sempurna Dibanding Seseorang yang Telah Setia

28 Mei 2020   13:04 Diperbarui: 28 Mei 2020   13:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tipstren.pojoksatu.id

Apa kriteria pasanganmu?  Apakah untuk laki-laki hanya mengandalkan wanita yang cantik?

Apakah wanita dengan kriteria kulit putih, hidung mancung, langsing menjadi kriteria wanita sebagai pendamping hidupmu? 

Jika pemikiranmu masih seperti ini patut dipertimbangkan lagi.  Dalam sebuah toko seorang paru baya menyatakan carilah wanita yang mau diajak susah jangan hanya senangnya saja.  

Menjalin hubungan dengan lawan jenis wajar-wajar saja, hanya saja ada batasannya. Saat ini aku menjalin hubungan dengan laki-laki berkumis tipis asal kota hujan.  Kami dipertemukan dalam acara pembukaan mall di salah satu perbelanjaan di kota metropolitan.  

Beberapa kali bertemu tanpa sengaja ia memberiku tumpangan mengantarkan pulang menuju kosan. Berusaha menolak namun tetap saja ia memaksaku dan membuka pintu mobilnya.  Sepanjang perjalanan diiringi pembicaraan seputar pekerjaan. Sesampainya di depan kosan tak lupa ku ucapkan kata terimakasih karena telah mengantarkanku. 

Beberapa bulan kemudian ia sering mengabariku baik melalui telpon maupun hanya melalui pesan singkat.  Akhir-akhir ini ia sering mengajakku pergi meski hanya makan malam di akhir pekan.  Ia menyatakan isi hati dan aku pun menerimanya. 

Meski terpisah oleh jarak antara kota hujan dan kota metropolitan tak memyurutkan niatnya untuk selalu mengunjungiku di akhir bulan. Tak ada yang berbeda dari pasangan lain dalam menjalin hubungan ldr. 

Menjelang annyversary yang ketiga tak biasanya ia melupakan untuk mengucapkan perayaan hubungan. Mungkin dia sibuk pikirku setelah melihat hp. 

Sudah dua bulan ia tak menemuiku.  Sesaat setelah makan siang,  hp bergetar. "aku tunggu di kafe dekat kantormu".

Ia telah memesan makanan juga minuman kesukaanku, bercerita tentang perjalanannya mengunjungi tempat sebagai lokasi pembangunan yang akan menjadi tempat untuk ditanami pohon sawit di pulau seberang. Saat makanannya terjatuh mengenai baju yang dipakainya segera ia menuju kamar mandi untuk membersihkannya. 

Hp yang berada di hadapan mataku, membuaku tak ingin melewatkan momen ini.  Segera ku buka isi pesan yang masuk di hp nya kebetulan ia tak pernah mengunci layar hp nya. "Pesan dari Nita" itulah yang ada di layar hp nya. Segera ku letakkan kembali hp di posisi semula. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun