Mohon tunggu...
Nabila Ramadani Susanto
Nabila Ramadani Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa psikologi dari Universitas Muhammadiyah Malang. Pengalaman berharga saya dimulai ketika bekerja di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Palopo, di mana saya mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pendidikan inklusif. Saat ini, saya aktif sebagai asisten di Poli Jiwa Psikolog RSUD Sawerigading. Selain itu, saya juga memiliki keinginan dalam berbagi pengetahuan. Saya sering menghasilkan konten edukatif melalui tulisan dan video, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai psikologi dan topik terkait. Saya percaya bahwa pembelajaran adalah investasi terbaik, dan saya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang ini. Terima kasih sudah membaca tulisan saya dan sehat selalu

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Aliando Syarief Hiatus Selama 2 Tahun

31 Januari 2023   21:10 Diperbarui: 31 Januari 2023   22:07 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

            Menurut ('Santrock, 2018), usia paruh baya merupakan masa persiapan yang sangat penting untuk memasuki masa dewasa akhir. Suatu titik di mana seseorang berusaha meneruskan sesuatu yang bermakna kepada generasi selanjutnya. Di masa dewasa menengah juga dikatakan sebagai pertumbuhan yang unik, karena ada yang bertumbuh dan ada yang menurun. Karena terjadi penurunan fungsi biologis, dukungan sosial budaya seperti pendidikan, karier, dan relasi mencapai puncaknya. Ada banyak bukti yang menemukan bahwa hubungan agama dan kesehatan itu ada, beberapa diantaranya yaitu, para peneliti menemukan bahwa komitmen religius membantu menurunkan tekanan darah dan hipertensi hingga level menengah. 

            Selain itu, sejumlah studi mengkonfirmasi hubungan positif antara partisipasi religius dengan panjangnya usia. Singkatnya, berbagai dimensi religius dapat membantu sebagian individu untuk menghadapi hidup mereka secara lebih efektif. Jadi solusi yang tidak kalah pentingnya untuk Aliando adalah mengubah keyakinannya yang tidak mempercayai agama bisa menyembuhkannya dan menjadi percaya, sehingga penyembuhannya jauh lebih efektif dan terarah. 

5. Terapi Berpikir positif

            Buku saya yang satu ini sangat mengubah perspektif saya terhadap banyak hal, karena buku self-improvement pada umumnya hanya memberikan gambaran perihal cara mengembangkan diri. Namun, di dalam buku ini, ia menjelaskan cara pengembangan diri dengan segala sudut pandang, dari perspektif psikologi, agama Islam, dan ditambah lagi kisah-kisah penulis dituangkan di dalamnya.

            Di dalam buku ini terdapat sub bab yang berjudul, "Setiap Masalah ada Solusi Spritualnya" ('Elfiky, 2009). Penulis menceritakan seorang perokok, yang mudah marah karena hal sepeleh dan akibatnya separuh wajah sebelah kirinya lumpuh. Pria tersebut sudah menderita penyakit itu selama 2 tahun terakhir. Setelah itu dia menceritakan seluruh dirinya, ia dulunya adalah seorang muslim yang taat beragama, namun hubungannya bersama Allah menjadi jauh setelah 2 tahun terakhir juga, dan pria tersebut menceritakan bahwa ia sudah berkeliling mencari dokter dan psikiater, namun kelumpuhannya semakin menjadi. 

            Akhirnya Dr, Ibrahim menyuruh lelaki tersebut untuk pulang dan melakukan sholat dua rakaat dengan khusyuk dan memohon kepada Allah agar disembuhkan penyakit yang ada. Dan benar saja, keesokan harinya pria itu datang dan mengatakan kalau ia melakukan semuanya dan setelah pagi harinya, pria tersebut menjadi sembuh. 


            Kalimat yang paling saya sukai dan bisa menjadi solusi dari permasalahan Aliando adalah, "Anda telah mengetuk seluruh pintu, kecuali satu. Padahal, pintu yang satu itulah terdapat obat bagi penyakit Anda. Pintu yang satu itu adalah Allah. Anda banyak mengandalkan obat, tapi melupakan pencipta obat. Anda andalkan makhluk, tapi melupakan sang Khalik. Anda mencari jalan keluar dunia, tapi melupakan jalan keluar spiritual."

            Dr.Ibrahim mengatakan demikian karena ketika memiliki banyak uang dan ilmu pengetahuan terus berkembang, manusia merasa berbagai solusi dari masalah ada di tangan mereka. Ketika kita tawakal pada Allah, masalah sesulit apa pun bisa diatasi. Allah berfirman, Barang siapa tawakal pada Allah, niscaya Dia akan menyediakan jalan keluar baginya dan memberikan rezeki dari jalan keluar yang tidak terduga (al-Thalq: 2-3). Dia berfirman, Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakal pada-Nya (li 'Imran: 159).

KESIMPULAN

            Kesimpulan dari kasus Aliando adalah, Aliando sampai saat ini mempunyai gangguan yang sangat serius dan dampak dari gangguan ini tentu sangat merugikan, baik bagi Aliando ataupun keluarga dan partner kerja. Tidak bisa kita pungkiri bahwa masa kecil akan sangat berpengaruh pada kondisi pertumbuhan anak, namun jika keluarga sudah mengetahui bahwa akar dari permasalahan Aliando bukan hanya dari OCD atau gangguannya, namun juga berasal dari pertumbuhan masa kecil Aliando yaitu dari segi kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi. Maka, keluarga harus memenuhi kebutuhan emosional tersebut karena tidak ada kata terlambat untuk itu. 

            Ada empat solusi utama dari kasus Aliando yaitu, perawatan secara ilmiah, spiritual, kelekatan harmonis bersama keluarga, dan jika memang pekerjaan Aliando menjadi penyebab utama dari penyakit OCD dia, maka ia bisa beralih profesi atau mengurangi jam kerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun