Selama 45 hari, dari 07 Juli hingga 20 Agustus 2025, saya menjalani Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Mandiri "Membangun Kampung Kito" di SMK Negeri 2 Kota Jambi. Bagi saya, KUKERTA ini lebih dari sekedar kewajiban akademik; ini adalah perjalanan untuk berbagi pengalaman, ilmu, sekaligus menanamkan semangat baru bagi adik-adik kelas di sekolah yang pernah membesarkan saya.
Sebagai mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, saya bukan berasal dari ranah Tarbiyah yang fokus pada pendidikan formal. Namun, sejak awal saya mantap memilih lokasi KUKERTA di SMKN 2 Kota Jambi dengan alasan yang sangat personal: saya adalah alumni jurusan Broadcasting dan Perfilman (BP) di sekolah ini.
Saya ingin kembali dan mengajar bukan karena tuntutan semata, melainkan karena bidang yang saya kuasai di kampus -- komunikasi, penyiaran, produksi media -- sangat relevan dengan mata pelajaran kejuruan yang ada di jurusan BP. Dengan begitu, saya merasa lebih percaya diri untuk berbagi ilmu, praktik, serta pengalaman yang pernah saya dapatkan baik di kampus maupun di komunitas film.
Selain itu, saya juga mendapat kesempatan mengisi sharing session di Rohis SMKN 2 Kota Jambi. Meski saya anak Fakultas Dakwah, saya tidak mengisi materi keagamaan secara mendalam. Justru saya membawakan tema seputar konten media, leadership, personal branding, dan content management. Hal ini sesuai dengan kapasitas saya di bidang komunikasi, agar adik adik di Rohis bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah yang kreatif, efektif, dan relevan dengan generasi mereka.
1. Silaturahmi hingga Produksi Film
Langkah pertama KUKERTA saya dimulai dengan silaturahmi bersama guru produktif BP. Disinilah saya melihat betapa antusiasnya guru dan siswa untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Tidak lama berselang, saya langsung ikut terlibat dalam persiapan produksi film "Cermin" yang dikerjakan oleh siswa kelas XII BP untuk ajang Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) 2025.
Dari proses pra-produksi, syuting, hingga editing, saya merasakan kembali atmosfer dunia produksi film yang dulu juga saya jalani sebagai siswa BP. Bedanya, kali ini saya hadir bukan sebagai pelajar, melainkan sebagai pendamping. Alhamdulillah nya, jerih payah mereka membuahkan hasil, mereka mendapat Juara 3 Cabang Film Pendek FLS3N Tingkat Kota Jambi. Melihat semangat mereka, saya teringat pada masa-masa ketika masih duduk di bangku sekolah, penuh mimpi, dan rasa ingin tahu.
2. Mengajar, Membimbing dan Berbagi
Selama lebih dari satu bulan, saya aktif masuk ke kelas-kelas BP, terutama di tingkat X dan XI. Materi yang saya ajarkan cukup beragam, mulai dari dasar-dasar profesi di bidang broadcasting dan perfilman, belajar menulis, hingga praktik editing dasar menggunakan Adobe Premier Pro.
Saya juga membantu mengurus administrasi siswa PKL, mendampingi mereka yang masih belajar software editing, bahkan sempat mengisi materi Bahasa Inggris dengan pembahasan description text yang relevan dengan dunia broadcasting.