Menjadi mahasiswa biasanya merupakan masa-masa penuh semangat, penyesuaian diri, dan eksplorasi dunia kampus yang baru. Banyak mahasiswa yang memulai perjalanan akademiknya dengan penuh harapan dan mimpi besar untuk masa depan. Namun, tidak semua cerita berjalan mulus. Adakalanya kehidupan membawa ujian yang berat, yang menguji ketangguhan mental dan emosional seseorang. Kisah Laavla(nama samaran), seorang mahasiswa negeri, adalah gambaran nyata bagaimana rasa sakit dan kehilangan bisa menjadi titik balik untuk bangkit dan menemukan makna baru dalam hidup.
Laavla memulai masa kuliahnya dengan penuh antusiasme. Dia bersemangat menjalani perkuliahan dan berharap bisa menorehkan prestasi serta membangun jaringan pertemanan yang kuat. Namun, pada semester kedua, sebuah kejadian yang tidak terduga menghancurkan dunia yang selama ini dibangunnya. Laavla mengalami patah hati yang mendalam akibat putus cinta. Hubungan yang selama ini dianggap istimewa harus berakhir tanpa alasan yang jelas. Rasa kecewa dan kesepian mulai merayapi hari-harinya, seperti bayangan gelap yang sulit diusir.
Kesepian itu semakin terasa karena Laavla belum memiliki teman dekat dan tidak aktif dalam organisasi kampus. Dia merasa terasing dan sulit menemukan tempat untuk berbagi cerita dan mendapatkan dukungan. Kesendirian menjadi teman satu-satunya, membuat hari-hari terasa hampa dan berat. Perlahan, depresi mulai merayap masuk ke dalam hidupnya. Laavla sering merasa tidak berguna dan kehilangan arah. Aktivitas kuliah yang seharusnya menjadi fokus utama berubah menjadi beban yang menekan. Ada saat-saat ketika menyerah dan melepaskan semua tanggung jawab terasa seperti jalan keluar yang paling mudah.
Namun, hidup memang penuh kejutan. Di tengah kesedihan yang mendera, datang kabar duka yang mengguncang jiwa Laavla: ibunda tercinta meninggal dunia. Kematian ibu menjadi pukulan telak yang hampir membuat Laavla runtuh total. Namun, di balik duka yang mendalam itu, lahir sebuah kekuatan baru - keinginan untuk bangkit dan melanjutkan hidup demi mengenang kasih sayang ibu yang tak tergantikan.
Laavla teringat akan nasihat dan doa ibu yang selalu menguatkan dirinya sejak kecil. Dari titik terendah itu, muncul tekad kuat untuk keluar dari keterpurukan. Dengan keberanian yang tersisa, Laavla mencoba mengambil langkah kecil yang penting: bergabung dengan salah satu organisasi di kampus. Meski awalnya penuh keraguan dan rasa takut tidak diterima, langkah ini menjadi awal perubahan besar dalam hidupnya.
Melalui organisasi tersebut, Laavla mulai menemukan teman-teman baru yang suportif dan penuh semangat. Di sana, dia belajar banyak hal berharga tentang kerja sama, kepemimpinan, dan tanggung jawab. Aktivitas yang dulu terasa asing dan menakutkan kini menjadi sumber energi dan motivasi baru. Laavla merasa diterima dan dihargai, sesuatu yang selama ini sangat dirindukannya. Perlahan tapi pasti, rasa depresi yang selama ini membelenggu mulai berkurang, digantikan oleh harapan dan semangat baru.
Lebih dari sekadar mencari teman, Laavla menemukan makna baru dalam hidupnya. Dia menyadari bahwa setiap orang pasti menghadapi masa sulit dan kehilangan, namun yang terpenting adalah bagaimana kita merespons dan bangkit dari kesulitan tersebut. Kehilangan ibu menjadi pengingat bahwa hidup ini singkat dan berharga, sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meraih tujuan dan kebahagiaan.
Kini, Laavla bukan hanya mahasiswa yang aktif dalam organisasi kampus, tetapi juga pribadi yang lebih kuat dan bijaksana. Dia belajar menerima kenyataan, menghargai proses, dan terus melangkah maju meskipun jalan yang dilalui tidak selalu mudah. Kisah Laavla menjadi inspirasi bahwa dari rasa sakit dan kehilangan, seseorang bisa menemukan kekuatan baru untuk tumbuh dan berkembang.
Kisah ini juga mengingatkan kita semua akan pentingnya dukungan sosial dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman. Bergabung dengan komunitas atau organisasi bisa menjadi langkah awal untuk menemukan teman baru, belajar hal baru, dan membangun rasa percaya diri. Tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ketika merasa terpuruk, karena kita tidak harus menghadapi semuanya sendirian.
Semoga kisah Laavla dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa dan siapa saja yang sedang menghadapi masa sulit. Ingatlah bahwa setiap luka dan kehilangan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru menuju kehidupan yang lebih baik dan bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI