Mohon tunggu...
Nabila Nadzira
Nabila Nadzira Mohon Tunggu... Lainnya - PELAJAR

PELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Perbankan Syariah Menjadi Solusi di Tengah Kecamuk Pandemi Covid-19 di Indonesia?

3 Juni 2020   13:13 Diperbarui: 3 Juni 2020   13:15 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemic COVID-19 telah melanda Indonesia sejak diumumkan kasus positif pertama pada tanggal 2 Maret 2020 oleh Presiden JokoWidodo. Hingga saat ini, masih belum ada tanda-tanda penurunan penambahan kasus positif COVID-19. Data yang dilansir dari www.covid19.go.id pada tanggal 31 Mei 2020 pukul 23.59 WIB menunjukkan bahwa terdapat 26.940 kasus konfirmasi positif, 7.637 pasien sembuh, dan 1.641 pasien meninggal.

Bukan hanya Indonesia, virus Corona yang kemudian oleh World Health Organization (WHO) dinyatakan sebagai pandemic pada 12 Maret 2020 juga dialami oleh berbagai negera di seluruh belahan dunia. Menurut data Worldmeters per 31 Mei 2020 menunjukkan bahwa COVID-19 telah menerjang 213 negara. Kasus COVID-19 secara global mencapai 6.282.377 kasus dengan 364.232 kasus kematian, dan 2.854.425 dinyatakan sembuh.

Pemerintah di setiap negera juga memiliki amunisi yang diklaim ampuh dalam menahan laju kasus positif Corona.  Mulai dari lockdown, physical distancing, social distancing, travel banned, pembatasan sosial bahkan juga herd immunity. Kasus COVID-19 yang berawal dari kota Wuhan di China bukan lagi masalah krisis kesehatan nasioanal maupun internasional tetapi mengarah pada krisis di segala aspek bahkan bisa mengantarkan suatu negera kejurangresisi.

Sama halnya dengan pemerintah Indonesia, juga mengeluarkan berbagai kebijakan dalam menghadapi pandemic ini. Selain untuk menahan laju penyebaran virus Corona  tetapi pemerintah juga memberikan stimulus ekonomi untuk membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Bukan hanya interaksifisik yang dibatasi Karen COVID-19 akan tetapi juga berdampak kepada berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan bahakn ekonomi dan bisnispun juga terdampak oleh pandemic ini.

Pemerintah Indonesia juga memberikan bantuan kepada masyarakat dilansir dari www.setkab.go.id seperti Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, pembebasan tariff listrik 450 VA dan diskon tariff untuk 900 VA, bantuan sosial Rp600.000,- dan berbagai kebijakan lainnya. Tujuannya adalah untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dan menopang daya beli masyarakat kelas bawah.

Akan tetapi, sering dilupakan banyak orang bahwa Indonesia adalah negera dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Menurut data ibtimes.id diperkirakan 87,2% dari total keseluruhan rakyat Indonesia beragama Islam atausekitar 229 jutajiwa.  Artinya 13% dari total penduduk muslim di dunia di Indonesia.

Bagaimana dengan pangsa pasa rkeuangan syariah di Indonesia terutama perbankan syariah? Dan bagaimana perbankan sebagai salah satu pilar ekonomi islam berperan dalam masyarakat pada situasi pandemic COVID-19 saat ini? Kita akan bahas lebih mendalam.

Pada dasarnya, potensi yang besar justru bisa dimanfaatkan oleh perbankan syariah dengan jumlah penduduk muslim di Indonesia. Menurut data OJK per Oktober 2019 market share perbankan syariah hanya mencapai 6,01%. Artinya 93,99% pangsa pasar perbankan masih dikuasai oleh bank konvesnional.

Kita belajar dari sejarah. Mencoba untuk kembali ke tahun 2008 ketika terjadi krisis keuangan global. Bank syariah pada saat itu menjadi lebih resilent terhadap krisis keuangan dibandingkan dengan bank konvensional. Apa hubungannya dengan pandemic COVID-19 saatini?.

Mungkin, perbankan syariah juga akan mengalami dampak yang sepadan dengan industry lainnya. Pandemic COVID-19 bukan hanya krisis keuangan saja tapi bisa menjadi krisis multidimensi yang membahayakan. Lantas apa peran perbankan syariah guna membantu masyrakat menghadapi pandemic ini?

Penyaluran CSR Perbankan syariah bisa secepatnya di salurkan. Industri keuangan syarah haruslah menjadi pelopor bahwa saya sebuah bisnis bukan hanya berpaku pada mencari keutungan semata akan tetapi harus memberikan maslahah kepada sekitarnya. Bukankah penyaluran CSR pada saat ini adalah sebuah panggilan untuk perbankan syariah dalam meringankan beban masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun