Mahasiswa PPK Ormawa DPM FBS UNNES Jalankan Pelatihan Sendratari Carakaning Nata sebagai Upaya Keberlanjutan Budaya Desa Lemahireng

Dalam semangat pelestarian dan keberlanjutan budaya lokal, mahasiswa PPK Ormawa DPM Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk "Preservasi Sendratari Carakaning Nata melalui Inklusi Sosial sebagai Keberlanjutan Tradisi Ritual Budaya Desa Lemahireng."

Kegiatan ini menjadi wujud nyata implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 4 (Pendidikan Berkualitas) dan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan), dengan mengedepankan kolaborasi lintas generasi untuk menjaga warisan budaya daerah.

Pelatihan yang dilaksanakan sejak September 2025 ini mencakup beberapa bidang, antara lain pelatihan manajemen pertunjukan, pelatihan seni pertunjukan (ketoprak, tari, dan karawitan), serta pelatihan literasi digital. Ketiga pelatihan tersebut dirancang untuk memperkuat kemampuan masyarakat dalam mengelola, menampilkan, sekaligus mendokumentasikan seni tradisi agar dapat diakses dan diwariskan secara berkelanjutan.

Program ini melibatkan partisipasi aktif anak-anak, remaja, hingga para sesepuh Desa Lemahireng, yang bersama-sama belajar, berlatih, dan berdiskusi tentang makna serta nilai yang terkandung dalam Sendratari Carakaning Nata. Semangat kebersamaan dan inklusi sosial menjadi kunci utama dalam upaya nguri-uri budaya, agar tradisi tidak hanya menjadi kenangan, tetapi terus hidup di tengah masyarakat modern.

Foto Pelatihan Ketoprak (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Foto Pelatihan Tari (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Pelaksanaan program ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa, masyarakat, dan pihak perguruan tinggi, yang melihat potensi besar seni tradisi sebagai pilar pembangunan berbasis budaya. Sebagai puncak kegiatan akan dilaksanakan pagelaran   Sendratari Carakaning Nata pada tanggal 1 November 2025 yang bertempat di Desa Lemahireng.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PPK Ormawa DPM FBS UNNES tidak hanya mengabdi, tetapi juga menegaskan komitmen kampus konservasi dalam mewujudkan pendidikan yang memberdayakan, berakar pada kearifan lokal, dan sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan.