Semarak Hari Tari Dunia, Sanggar Seni Perwitasari Gelar Baruna Dance Festival #2

Dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia 2025, Sanggar Seni Perwitasari sukses menyelenggarakan Baruna Dance Festival #2 bertema "Cipta Raga Semai Jiwa", yang berlangsung meriah di Teater Arena Taman Budaya Tegal pada Minggu, 18 Mei 2025, mulai pukul 15.00 WIB hingga selesai.

Festival ini menjadi ajang selebrasi seni tari yang tak hanya menghadirkan pertunjukan dari berbagai kelompok seni dan pelajar, tetapi juga menjadi wujud nyata pelestarian budaya lokal serta pengembangan bakat generasi muda di bidang seni tari.

Tiga tujuan utama menjadi landasan kegiatan ini, yaitu:

1. Partisipasi perayaan Hari Tari Dunia 2025

2. Mengembangkan potensi bakat dan minat di bidang seni tari

3. Sebagai wadah pelestarian seni dan budaya di Kota Tegal

Acara dibuka dengan Kirab Budaya, dilanjutkan dengan Aksara Baruna, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, sambutan dan potong tumpeng sebagai simbol syukur. Selanjutnya, panggung pertunjukan dihidupkan oleh berbagai penampilan tari dari sanggar, sekolah, dan komunitas seni di Kota Tegal dan sekitarnya. Acara ditutup dengan Orasi Budaya lagu Kita Menari yang sarat makna dan pesan.

Aksara Baruna BDF #2 (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Daftar Penampil

1. Tari Kupu Cedhung Grup A oleh Sanggar Seni Perwitasari (Penari: Kinara Delisha Althafunnisa, Alicya Berlyto, Nabila Ady Prakoso, Naya Nidaul Karimah, Gayatri Putri Yank Arief)

2. Tari Beskalan oleh Sanggar Seni Perwitasari (Penari: Adhinda Adya Mecca, Athaya Khansa Adia Anhar)

3. Tari Payung Grup A oleh Sanggar Seni Perwitasari (Penari: Anasya Zea Putri Hidayat, Hasna Mulida, Inayah Dzakira Aftani, Kayla Nadhifa Almira)

4. Tari Nyi Bentang Ronggeng oleh Sanggar Jaipong Sangkala (Penari: Subehan)

5. Tari Payung Grup B oleh Sanggar Seni Perwitasari (Penari: Fiona Salsabila Salma, Fatimah Hulya Asmara, Faniar Tsabita Imani)

6. Tari Nyi Ronggeng oleh SMPN 1 Ketanggungan (Penari: Chacha, Ainun, Husna)

7. Tari Kupu Cedhung Grup B oleh Sanggar Seni Perwitasari (Penari: Permata Zahratunnida Anwar, Vania Cantika Aurellia, Athalia Atikah Talita, Kanaya Aulia Putri)

8. Tari Jaranan oleh SDN Kejambon 7 Kota Tegal (Penari: Muhammad Pratama Nur Mustaji, Asyraf Akhirul Azam)

9. Tari Denok Semarang oleh SMP Ikhsaniah Kota Tegal (Penari: Wafa Qinan Safiti, Keysha Mutiara Allie, Lu'lu il Maknum, Putri Iqlima Azzahra, Safinah Almaesarah)

10. Tari Dugderan oleh SMAN 4 Kota Tegal (Penari: Annisa Faradilla Nurhayati, Nazwa Endria Sarah, NAbila Aulia Shifaa, Maysa Marsiya Aspasia, Salwa Salzabila)

11. Tari Sagara Yatra oleh SMPN 1 Ketanggungan (Penari: Chacha, Rifki, Dimas)

12. IGLOO - Kiss of Life oleh AMIGOS SMAN 3 Kota Tegal (Penari: Neysa Aurelia Putri, Mutiara Syahidah, Aprilia Bhakti Zahara, Raihan Aprilianssa)

Specia Performance

Sebagai penutup yang menggugah, sebuah orasi budaya dengan lagu Kita Menari oleh Jihan Umar, Hanung Anindita Wijaya Sakti, dan Panji Pramayana, S.Sn., yang menyuarakan semangat seni tari sebagai bagian penting dari identitas bangsa dan kekuatan perubahan sosial.

Orasi Budaya (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Susunan Panitia

Kesuksesan acara ini tak lepas dari kerja keras panitia

Penasihat: Priambodo

Ketua: Panji Pramayana, S.Sn.

Sekretaris: Baety Dwimas Aprilina, S.Pd.

Bendahara: Sri Damayanti, M.Pd.

Stage Manager: Yunita Mentari Putri, S.Sn.

Stage Crew: Satrio Dwi Wicaksono

Divisi Multimedia: Prasetyo B.M.

LO: 1. Feni Merdekawati

        2. Naura Farrazita Ezmina

        3. Atika Sari

Humas Surat: 1. Uswatunnisa

                             2. Adhisty

Humas Proposal: 1. Salsa Bella Zahrani

                                     2. Naura Farrazita Ezmina

                                     3. Feni Merdekawati

Koordinator Wali Sanggar Seni Perwitasari: Desy Ratnasari

Acara: Atika Sari

Perlengkapan: Dimas Gilang Maulana

Artistik: Rieky Rafsanjani

Ilustrator: Fatchudin Bolang

Desainer Grafis: Nabilah Syifa Furita

Sosial Media: Aldhisa Shafa Zahrani

Baruna Dance Festival menjadi bukti bahwa seni bukan sekadar tontonan, tetapi juga ruang pembelajaran, pelestarian budaya, dan pemberdayaan komunitas. Semoga festival ini dapat terus menjadi tradisi tahunan yang menginspirasi dan memperkaya kehidupan seni di Kota Tegal.