Mohon tunggu...
Nabila Hasna D
Nabila Hasna D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

nabilahasna461@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Gaya Transformational Leadership Sri Mulyani

10 Agustus 2021   12:03 Diperbarui: 10 Agustus 2021   14:59 3265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://yoursay.suara.com/kolom/2021/06/07/161757/berbicara-tentang-kepemimpinan-sri-mulyani

Mengenal lebih jauh sosok Sri Mulyani yang merupakan seorang pemimpin transformasional yang berkarakter, beliau merupakan salah satu sosok wanita dengan segudang prestasi di Indonesia dan diakui di dunia Internasional. Beliau memegang teguh mengenai perubahan dan peran pemimpin yang menetapkan dan mengarahkan visi dan memastikan bahwa kinerja organisasi berubah. Dan juga melaksanakan etika kerjanya dan mempunyai integritas yang kuat sehingga bisa dikenal sebagai pemimpin yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. 

Beliau berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam system pajak dan keuangan di Indonesia, dan juga mendapatkan reputasi sebagai menteri yang berintegritas. ia juga berhasil meningkatkan investasi langsung luar negeri di Indonesia. Beliau berani mengambil resiko, melawan arus birokrasi yang sudah berjalan selama bertahun-tahun dan mengakar dengan cara melakukan banyak reformasi dan pembaharuan birokrasi pada departemen keuangan dan departemen terkait lainnya, seperti bagian perpajakan.

Tiru gaya kepemimpinan transformasional Sri Mulyani dengan menunjukan sifat dan sikap bernilai integritas dan keadilan, menetapkan visi dan tujuan yang jelas lalu membuat orang lain bekerja melampaui kepentingan pribadi mereka. Sri Mulyani menunjukan sikap pemimpin yang bisa dikatakan sebagai pemimpin yang visioner. Pemimpin visioner merupakan pemimpin yang empatis, sering bertindak sebagai agen dari perubahan dan juga percaya diri yang kuat.

Beliau juga menunjukan sifat dan sikap transformasional dengan pemimpin afiliatif juga empatis dengan kekuatan membangun hubungan dan mengelola konflik. Pemimpin demokratis memotivasi kolaborasi dan kerja tim serta berkomunikasi dengan efektif, khususnya sebagai pendengar yang sangat baik. Dengan begitu maka kepemimpinan transformastional bisa atau mampu memberikan pengaruh yang positif baik terhadap pemimpin, bawahan dan organisasi, terutama dari kondisi berlangsungnya globalisasi seperti yang ada pada situasi saat ini.

Sri Mulyani memperlihatkan bahwa kepemimpinan transformasional akan bermanfaat dalam rangka membangun budaya kerja sama, perubahan sikap dan perilaku organisasi lalu peningkatan kinerja organisasi dan pengembangan iklim organisasi yang lebih kondusif. Sehingga dapat dikatakan kepemimpinan transformasional yang dipakai oleh Sri Mulyani pada akhirnya akan bermuara kepada terjadinya peningkatan kondisi social, budaya kerja, ekonomi dan banyak spiritual seluruh komponen organisasi.

Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/publications/256472-kepemimpinan-transformasional-kepala-sek-9d9af885.pdf
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/publications/256472-kepemimpinan-transformasional-kepala-sek-9d9af885.pdf

Ciri dari sifat dan sikap Sri Mulyani dalam gaya kepemimpinan transformasional juga ditunjukkan pada merangkul hambatan atau halangan yang terdapat dalam organisasi; suka berbagi kekuasaan kepada pengikut-pengikut, melatih, menasehati dan memberi jawaban untuk kemajuan organisasi dan berkembangnya karir pengikut-pengikutnya dan berusaha memperhitungkan tahap keperluan dan kemauan pengikut-pengikut supaya lebih bertanggung jawab.

Pemimpin transformasional merupakan seorang pemimpin yang dibedakan dalam kemampuan khususnya untuk membawa inovasi dan perubahan yang signifikan baik terhadap pengikutnya maupun terhadap organisasi. Pemimpin transformasional memiliki kemampuan mengarahkan perubahan dalam misi, strategi, struktur, budaya organisasi dan mempromosikan inovasi produk dan teknologi. Pemimpin transformasional tidak hanya mengandalkan aturan dan insentif nyata untuk mengendalikan transaksi spesifik dengan pengikut tetapi memfokuskan diri pada kualitas tidak nyata seperti visi, pemahaman nilai, dan ide untuk membangun hubungan, memberi arti luas pada aktivitas yang beragam dan menemukan dasar yang umum untuk melibatkan pengikut dalam proses perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun