Mohon tunggu...
Nabilah Aristawati
Nabilah Aristawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maliki Malang

Hobi dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana para Dokter Mendeteksi Tumor di Otak?

17 April 2022   22:28 Diperbarui: 17 April 2022   22:34 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Halo, apa kabar semua? Semoga selalu dalam keadaan baik ya.

Pada kali ini kita akan membahas mengenai alat pemindai otak. Seperti pada judul di atas, bahwa para dokter menggunakan alat pemindai otak untuk mendeteksi sesuatu yang ada di otak, salah satunya yaitu mendeteksi tumor. Alat pemindai otak yang paling umum diketahui oleh masyarakat yaitu ada CT Scan dan MRI. Tapi tahukah kalian, bahwa selain CT Scan dan MRI ada banyak jenis alat pemindai otak yang belum diketahui oleh masyarakat. Apa sajakah alat tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

  • MRI

Dikutip dari artikel Alodokter, MRI atau singkatan dari magnetic resonance imaging yaitu pemeriksaan medis yang menggunakan gelombang radio dan teknologi magnet untuk menghasilkan gambar tulang, organ, dan jaringan di dalam tubuh. MRI membantu dokter dalam mendiagnosis suatu kondisi, menentukan rencana pengobatan yang akan dilakukan, dan memantau efektivitas yang dijalani oleh pasien.

MRI ini lebih aman karena tidak memancarkan radiasi dalam pemeriksaan. Pada otak dan sumsum tulang belakang, MRI digunakan untuk mendeteksi tumor, cedera kepala, cedera saraf tulang belakang, kerusakan pembuluh darah pada otak, dan multiple scleorosis.

Dikutip dari artikel Alodokter, fMRI atau singkatan dari functional magnetic resonance imaging digunakan untuk mengetahui gambaran keadaan otak dan aliran darah otak saat pasien melakukan aktivitasnya. Sehingga dengan pemeriksaan fMRI, dokter dapat mengetahui bagian otak mana yang aktif saat pasien melakukan aktivitas tertentu.

  • CT Scan

Dikutip dari artikel Hello Sehat, CT Scan atau singkatan dari computed tomography scan pada kepala yaitu metode diagnosis yang menggunakan prosedur pencitraan atau biasa disebut dengan imaging dengan menggunakan bantuan sinar X-ray khusus untuk menghasilkan gambar secara horizontal. CT Scan dapat menghasilkan hasil yang lebih detail dari metode diagnosis yang lain sehingga alat ini banyak digunakan oleh para dokter untuk memindai otak.

CT Scan dapat digunakan untuk mendiagnosis tumor otak, infeksi otak, stroke, penumpukan cairan pada otak atau lebih dikenal dengan nama hydrocephalus, dsb. Selain itu saat terjadi pingsan, sakit kepala, dan kehilangan pendengaran bisa dilakukan pemeriksaan CT Scan.

  • TMS

Dikutip dari situs RSUD Buleleng, TMS atau singkatan dari transcranial magnetic stimulation yaitu alat bantu diagnosis maupun alat bantu terapi gangguan susunan sistem saraf pusat dan susunan sistem saraf tepi.

Cara kerja TMS yaitu dengan memberikan stimulus gelombang elektromagnetis pada sel saraf otak agar dapat bekerja dengan lebih baik. Frekuensi stimulus yang diberikan berupa frekuensi stimulus rendah untuk menghambat dan frekuensi stimulus tinggi untuk mengaktivasi sel yang kurang aktif.

Dikutip dari artikel Hello Sehat, EEG atau singkatan dari electroencephalogram yaitu alat tes yang digunakan untuk mengukur aktivitas listrik di otak. Alat ini menggunakan cakram logam kecil yang berisi elektroda lalu terpasang pada kulit kepala. Alat ini dapat mengidentifikasi aktivitas listrik yang abnormal di dalam otak sehingga dapat diketahui adanya penyakit otak atau kelainan pada sistem saraf di dalam tubuh.

EEG dapat digunakan untuk pemeriksaan epilepsi. Selain itu, gangguan tidur dan perilaku juga bisa dilakukan pemeriksaan menggunakan alat ini. Kita juga dapat mengetahui penyebab hilang ingatan dan pingsan menggunakan EEG.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun