Mohon tunggu...
Nabila Athooyaa
Nabila Athooyaa Mohon Tunggu... Dokter - -

medical student.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isu Kedokteran Euthanasia

19 Agustus 2019   20:01 Diperbarui: 19 Agustus 2019   20:59 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Secara etimologi, euthanasia berasal dari kata eu dan thanos, yang berarti baik dan mati. Dapat disimpulkan bahwa definisi dari euthanasia adalah mati dengan baik, dalam artian mati tanpa penderitaan atau tanpa proses yang menyakitkan [1]. Secara medis, euthanasia dibagi menjadi dua; euthanasia aktif dan pasif. 

Euthanasia aktif dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh dokter dengan cara pemberian obat-obat dengan dosis yang letal, untuk mengakhiri hidup seseorang (pasien) secara sengaja atas permintaan pasien tersebut dengan persetujuan penuh dan secara sukarela, dikarenakan menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan [2,3]. Sementara, euthanasia pasif dapat dilakukan dengan cara memberhentikan segala jenis tindakan atau pengobatan. [3]

Euthanasia masih seringkali dijadikan sebuah topik perdebatan diantara banyak orang, terutama karena euthanasia sangat bersangkutan dengan etika. Sebagian orang yang pro kepada tindakan euthanasia berpendapat bahwa euthanasia merupakan tindakan yang mulia karena dapat mengangkat penderitaan berat yang dialami oleh pasien tersebut. 

Secara garis besar, sebagian orang yang pro kepada euthanasia berargumentasi bahwa euthanasia memberi kesempatan untuk menghormati hak kebebasan untuk membuat sebuah keputusan serta menghilangkan rasa sakit dan penderitaan yang dialami oleh pasien itu sendiri. Orang-orang ini berpendapat bahwa pasien seharusnya diberi kebebasan untuk memilih jalan hidup mereka, yang juga berarti memilih untuk bertahan hidup atau mati. [3,4]

Walau ada sebagian orang yang berpendapat sedemikian, banyak juga orang yang menganggap bahwa euthanasia merupakan tindakan yang sama seperti pembunuhan, dan mengambil alih kekuasaan Tuhan dalam mengatur hidup dan matinya seseorang. Selain itu, orang-orang yang menentang adanya euthanasia berargumentasi bahwa euthanasia merupakan tindakan yang menyimpang dari integritas profesi seorang dokter, dan sangat berpotensi untuk disalahgunakan [3]. 

Penyimpangan dari integritas dapat didukung dengan mengambil definisi integritas dari segi amanah. Amanah yang diberikan kepada seorang dokter adalah untuk selalu membaktikan hidupnya untuk kepentingan keperikemanusiaan dan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila.

Mitos atau miskonsepsi yang sudah beredar di masyarakat mengenai euthanasia berhubungan dengan definisi secara etimologi dari euthanasia itu sendiri; mati dengan baik. Benarkah euthanasia dapat dikatakan sebagai mati yang baik, ataukah euthanasia bertentangan dengan kode etik kedokteran? Mitos atau miskonsepsi mengenai mati yang baik dapat dibantah dengan argumentasi dari segi etika. 

Menurut etika yang dikaitkan dengan agama, euthanasia jelas tidak sesuai dengan norma-norma atau aturan yang berlaku. Agama Islam melarang euthanasia atas dasar termasuk dalam kategori pembunuhan secara sengaja. 

Agama Hindu memiliki pandangan bahwa euthanasia dapat dikategorikan sebagai bunuh diri, yang merupakan perbuatan terlarang. Begitupun untuk agama Buddha, yang juga tidak membenarkan euthanasia dikarenakan hal tersebut merupakan perilaku yang membunuh, walaupun disertakan oleh alasan apapun. [4]

Selain dari segi etika agama, sama pentingnya adalah untuk membahas euthanasia dari segi etika kedokteran. Dapat dikatakan bahwa euthanasia merupakan perilaku yang melanggar etika kedokteran. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kutipan dari Hippocrates, yang merupakan salah satu orang yang paling berpengaruh dalam dunia medis dan seringkali disebut sebagai Bapak Kedokteran. 

Pada Hippocratic Oath, yang menjadi pedoman untuk etika kedokteran di dunia, Hippocrates mengatakan "saya tidak akan memberikan obat yang mematikan kepada siapa pun bila diminta, atau tidak akan memberikan saran untuk itu; dalam bentuk apa pun." [4]. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun