Mohon tunggu...
Nabila Asalwa
Nabila Asalwa Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Seorang ahli gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cegah Stunting dengan Konsumsi Ikan Kembung

28 Januari 2023   05:40 Diperbarui: 28 Januari 2023   05:57 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). 

Kondisi gagal tumbuh pada anak balita tersebut disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK.

Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada 2018 menemukan 30,8% anak di Indonesia mengalami stunting. 

Walaupun prevalensi stunting terus menurun, bahkan di tahun 2022 berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 21.6%, namun angka tersebut masih belum mencapai standar WHO yakni dibawah 20% dan target prevalensi angka stunting di Indonesia di tahun 2024 yakni 14%. Penyebab langsung masalah gizi pada anak termasuk stunting adalah rendahnya asupan gizi dan status kesehatan. 

Penurunan stunting menitik beratkan pada penanganan penyebab masalah gizi, salah satunya faktor yang berhubungan dengan asupan terutama asupan protein hewani maupun nabati.

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Disamping itu protein juga diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan semua jaringan di dalam tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. 

Protein didapatkan dari sumber – sumber hewani maupun nabati. Meskipun sama – sama mengandung protein, protein hewani memiliki keunggulan lebih mudah diserap dalam tubuh dibandingkan protein nabati karena pangan hewani mempunyai asam amino yang lebih lengkap dan mempunyai mutu zat gizi yaitu protein, vitamin dan mineral lebih baik. Oleh sebab itu protein hewani disarankan untuk lebih banyak dikonsumsi. Namun pada kenyataannya konsumsi protein hewani masih rendah.

Konsumsi protein hewani yang rendah disebabkan karena pemikiran orang tentang mahalnya sumber makanan tersebut. Namun, banyak pangan hewani yang cukup terjangkau dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Salah satunya adalah ikan kembung.

Ikan kembung merupakan salah satu ikan air laut. Kandungan energi ikan kembung per 100 gram adalah 125 kkal, protein 21.3 gram, lemak 3.4 gram, dan karbohidrat 2.2 gram. Ikan kembung juga merupakan salah satu sumber makanan tinggi protein dan omega 3 yang memiliki harga terjangkau dan mudah didapatkan. 

Berdasarkan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) jumlah kandungan protein ikan kembung adalah 21.3 gr dan omega-3 adalah 2.6 gr. Jumlah tersebut masih lebih tinggi dibandingkan kandungan protein dan omega-3 ikan salmon yakni protein 19.9 gram dan omega-3 adalah 1.4 gram. 

Manfaat protein dan omega 3 yang terdapat dalam ikan kembung membantu pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak sehingga dengan mengonsumsi ikan kembung dapat mencegah masalah gizi pada anak.

Rasa ikan kembung memiliki rasa daging yang gurih walau tanpa diberikan bumbu dan duri yang relative sedikit sehingga memudahkan anak untuk mengonsumsi. Berbagai variasi menu dan bentuk dapat ibu lakukan untuk meningkatkan asupan ikan kembung pada anak. 

Ibu juga dapat mencampur dengan bahan makanan lainnya untuk memberikan makanan yang padat gizi pada anak sehingga kebutuhan gizi anak tercukupi. Namun perlu diingat, teknik pengolahan yang salah dapat mengurangi kandungan gizi pada ikan kembung.

Referensi

Wenno, M. R., Leiwakabessy, J., Wattimena, M., & dkk. (2022). Komposisi Kimia dan Profil Asam Amino Dari Hidrolisat Enzimatik Daging Ikan Kembung.

Rahayu, A., Yulidasari, F., & Setiawan, M. (2020). Buku Ajar: Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Yogyakarta: CV Mine.

Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Di Kabupaten/Kota. (2018). Jakarta: Kementrerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.

Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), 2019

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang

Oleh: Nabila Asalwa, S.Gz (Mahasiswa Pendidikan Profesi Dietisien Universitas Esa Unggul)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun