Mohon tunggu...
Nabila Akbar
Nabila Akbar Mohon Tunggu... Guru - Guru

a happy person

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Problematika Generasi Z

17 Agustus 2022   16:49 Diperbarui: 17 Agustus 2022   16:56 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Coba perhatikan anak-anak yang ada di sekelilingmu. Entah itu anakmu, keponakanmu, saudaramu, atau bahkan anak tetangga sebelah rumah. Jika diperhatikan dengan seksama, ada kebiasaan-kebiasaan yang mulai luntur di kalangan anak muda zaman now, atau biasa kita sebut Gen Z.

Yap, betul sekali. Kebiasaan-kebiasaan baik sederhana yang diajarkan orang tua kita terdahulu semakin lama semakin bias di kalangan masyarakat terutama anak-anak. Hilangnya sikap sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua serta ketidakpedulian terhadap sekitar menimbulkan opini bahwa Gen Z terlihat kurang baik di mata masyarakat.

Dulu, ketika melewati orang yang lebih tua, kita diajarkan untuk membungkukkan badan sembari berkata "permisi"- jika di daerah Jawa Barat lebih familiar dengan kata "punten". Hal seperti ini sudah tidak bisa kita temukan di kalangan anak-anak zaman sekarang. Mirisnya lagi ucapan yang dilontarkan kepada orang yang lebih tua seringkali tidak sopan. Saat ini, 3 Magic Words atau 3 Kata Ajaib yaitu maaf-tolong-terima kasih juga jarang kita dengar dan digunakan sehari-hari. Lantas mengapa hal ini bisa terjadi? Tentunya terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan hilangnya sikap sopan santun pada anak-anak zaman now.

Tidak dibiasakan dan terbiasa.

Lingkungan meliki peran yang sangat besar terhadap pembentukan sikap dan perilaku seorang anak. Orang tua memiliki andil terbesar dalam mengajarkan sikap sopan dan santun pada anak. Anak adalah seorang peniru yang ulung. Ketika kita membiasakan diri bersikap sopan serta santun pada orang yang lebih tua, si anak akan mencatat baik-baik dalam ingatannya dan meniru perilaku kita. Jika orang tua atau anggota keluarga lain tidak membiasakan diri dalam berlaku sopan santun serta terbiasa menggunakan 3 Kata Ajaib, tentu anak juga tidak akan terbiasa terhadap sikap tersebut.

Hiburan yang tidak sesuai dengan umur.

Dewasa ini anak-anak seringkali menggunakan gadget tanpa pengawasan orang tua atau orang dewasa. Orang tua memberikan gadget begitu saja kepada anak untuk mengatasi anak rewel atau bahkan tantrum. Jalan keluar yang praktis memang, hanya saja menyebabkan efek yang tidak sepele pada anak. Ketika anak melihat tontonan yang tidak sesuai dengan usianya, ia tentu akan menirunya sebab anak belum mengetahui mana yang benar dan yang salah. Tontonan yang tidak sesuai usianya tersebut tertanam pada ingatan anak dan akan diingat bahkan diaplikasikan. Sangat riskan dan berbahaya bila apa yang anak kita tonton adalah sesuatu yang bersifat negatif. Maka dari itu hiburan yang dinikmati anak sangat berpengaruh terhadap sikap anak tersebut.

Lingkungan pertemanan.

Kita pernah mendengar pesan bahwa jangan memilih-milih dalam berteman. Tetapi pada kenyataannya lingkungan pertemanan sangat mempengaruhi sikap seorang anak sehingga orang tua perlu selektif dalam memilih pertemanan. Biasanya seorang anak akan mengikuti tren yang dilakukan oleh teman sepermainannya. Ketika seorang anak bermain tidak dengan teman sebayanya dan justru bermain dengan orang dewasa, maka besar kemungkinan ia akan lebih sering meniru sesuatu yang belum tentu baik untuk umur anak tersebut.

Lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan sikap dan perilaku seorang anak. Maka dari itu perlu adanya pengawasan dan bimbingan dari orang tua serta keluarga agar perilaku sopan dan santun terus terpatri pada setiap anak. Apa sajakah langkah yang bisa kita lakukan agar kebiasaan baik yang sudah kita terima sejak kecil terus bisa dilakukan secara turun temurun kepada anak dan cucu kita kelak?

Biasakan sejak dini.

Sesuatu yang ditanamankan sejak dini dan dilakukan secara terus menerus akan menjadi sebuah kebiasaan bagi seseorang. Ketika kita berlaku sopan serta santun kepada orang yang lebih tua, si anak akan meniru perbuatan kita dan jika dilakukan secara kontinyu perilaku tersebut akan menjadi sebuah habit bagi anak. Maka dari itu peran orang tua dan keluarga sangat penting terhadap pertumbuhan karakter dan perilaku anak. Tanamkan sedini mungkin sikap sopan dan santun terhadap orang yang lebih tua, penggunaan kata tolong ketika ingin meminta tolong sesuatu, penggunaan kata maaf ketika melakukan kesalahan, dan penggunaan kata terima kasih ketika sudah diperlakukan dengan baik atau diberikan sesuatu.

Berikan hiburan yang bermutu dan sesuai umur.

Berikanlah tontonan yang dapat menimbulkan kebiasaan positif bagi seorang anak. Anak memiliki ingatan dan imajinasi yang kuat sehingga segala sesuatu yang ia terima akan ia serap, kemudian ia aplikasikan walaupun belum tahu apakah itu baik atau buruk untuk dirinya. Orang tua memiliki tanggung jawab dalam mengatur konsumsi hiburan bagi anak. Untuk membentuk karakter anak yang memiliki sikap sopan serta santun, berikanlah tontonan yang dapat memberi respon positif bagi anak sehingga dapat ikut membantu dalam pembentukan sikap sopan dan santun pada anak.

Pilih lingkungan pertemanan yang positif.

Lingkungan pertemanan memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan karakter dan perilaku anak. Ketika seorang anak berada pada lingkungan yang selalu memperhatikan sikap sopan dan santun, serta pembiasaan penggunaan 3 Kata Ajaib, tentunya anak kita akan mengikuti dan akhirnya akan terbiasa. Pilih teman yang sesuai dengan umur anak sehingga pergaulan dapat disesuaikan dan tetap terjaga. Orang tua harus turut andil dalam pergaulan si anak agar tetap terkendali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun