Mohon tunggu...
nabila faisyah
nabila faisyah Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa di Universitas Airlangga

baik dan cantik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Buruk Zonasi terhadap Kualitas Pendidikan

24 Agustus 2023   03:39 Diperbarui: 24 Agustus 2023   03:42 2333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakah salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Pemerintah sebagai pemegang kewenangan dalam bidang pendidikan diharapkan mampu menciptakan sistem pendidikan yang efektif dan merata. Salah satu kebijakan yang diperkenalkan adalah kebijakan zonasi, yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan yang adil dan merata bagi semua warga negara. Meskipun ada banyak manfaat yang diklaim dari kebijakan zonasi, namun ada juga sisi yang menentang dampak zonasi terhadap dunia pendidikan. Artikel ini akan membahas beberapa argumen yang menentang dampak zonasi terhadap dunia pendidikan.

Salah satu argumen utama yang menentang dampak zonasi adalah bahwa kebijakan ini dapat menghambat kemajuan dan persaingan dalam lingkungan pendidikan. Melalui kebijakan zonasi ini, siswa hanya dapat mendaftar di sekolah-sekolah yang berada di zona wilayah mereka. Hal ini berarti bahwa sekolah-sekolah yang berada di luar zona tidak akan mendapatkan kesempatan yang sama seperti yang dimiliki oleh sekolah di dalam zona tersebut. Akibatnya, sekolah-sekolah di luar zona akan mengalami penurunan siswa dan dapat mengancam kelangsungan hidup mereka. Dalam beberapa kasus, kebijakan zonasi ini bahkan dapat mengakibatkan sekolah-sekolah dilikuidasi karena terkendala masalah keuangan.

Selain itu, ada argumen yang menyatakan bahwa kebijakan zonasi dapat menghasilkan segregasi sosial di dalam dunia pendidikan. Dengan adanya keterikatan pendidikan dengan wilayah tempat tinggal, maka akan ada pembagian-grade pada tingkat keberhasilan dan kesuksesan siswa berdasarkan zona tempat tinggal mereka. Ini berarti, siswa dari zona yang kurang berkembang akan memiliki kesempatan yang lebih sedikit untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan perkembangan akademik yang optimal. Dengan kata lain, kebijakan zonasi ini hanya akan memperkuat kesenjangan sosial dan ekonomi yang sudah ada di masyarakat.

Bukti empiris yang mendukung dampak negatif zonasi terhadap dunia pendidikan juga dapat dijumpai dalam beberapa jurnal penelitian. Misalnya, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mahoney et al. (2019) menemukan bahwa sekolah-sekolah yang berlokasi di luar zona zonasi memiliki tingkat kualitas pendidikan yang lebih rendah. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data dari beberapa sekolah di berbagai wilayah yang menerapkan kebijakan zonasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah yang berada di luar zona zonasi mengalami penurunan jumlah siswa, sumber daya yang terbatas, dan bahkan menunjukkan kualitas pengajaran yang kurang memadai.

Selain itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Ramirez et al. (2020) menyoroti bahwa kebijakan zonasi dapat menghambat mobilitas sosial di dalam masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang tinggal di daerah dengan resiko sosial yang tinggi memiliki peluang yang lebih sedikit untuk menghadiri sekolah-sekolah berkualitas yang berada di luar zona tempat tinggal mereka. Dengan begitu, kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas yang seharusnya dapat membantu meningkatkan mobilitas sosial akan terbatas.

Dari sisi yang menentang dampak zonasi terhadap dunia pendidikan ini, dapat disimpulkan bahwa kebijakan tersebut memiliki potensi untuk menghambat kemajuan pendidikan dan memperkuat ketimpangan sosial. Argumen-argumen ini didukung oleh bukti empiris yang diperoleh melalui penelitian-penelitian yang ada. Walaupun tujuan utama dari kebijakan zonasi adalah untuk menciptakan akses pendidikan yang merata, perlu ada peninjauan ulang dan pemikiran lebih lanjut mengenai implementasi kebijakan zonasi ini untuk memperhatikan dampak yang mungkin timbul.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun