Mohon tunggu...
Syalaisha Nabila
Syalaisha Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa

I am a passionate with a background in communication, I develop a strong skill set in searching and crafting engaging stories that resonate with a wide audience. I am a collage students in communication from university of malang. My academic journey has provided me with a solid crictical thinking and effective communication. I share my unique insights and prespective in this platform, and opening audience to share another prespective who related with my opinion.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyuluhan Pendidikan Anak Usia Dini sebagai Agenda Pemerataan Sosial oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang

9 Desember 2023   12:41 Diperbarui: 9 Desember 2023   13:24 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Penyuluhan yang Dilakukan Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Dok. pribadi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan pendidikan pada anak usia dini dengan tema Inovasi Pendidikan Anak Usia Dini sebagai Agenda Pemerataan Sosial kepada anak usia dini di Desa Curah Kerikil Kota Batu. Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan ini dilakukan pada hari Minggu, 03 Desember 023. Tujuan daripada kegiatan ini dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan  yang diampu oleh dosen bernama Bapak Deny Wahyu Apriadi dengan topik permasalahan yang diambil adalah pemberantasan kemiskinan.

Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya ekonomi, seperti pendapatan, pekerjaan, pendidikan, dan akses layanan kesehatan. Kemiskinan juga dapat mencakup ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak. Dalam konteks artikel tersebut, kemiskinan merujuk pada tingkat kekurangan sumber daya ekonomi di Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa penyebab terjadinya kemiskinan antara lain adalah pertumbuhan ekonomi yang lambat, tingkat pengangguran yang tinggi, rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, dan kurangnya akses terhadap lapangan pekerjaan. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang mengalami kekurangan sumber daya ekonomi dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal yang layak. 

kondisi kemiskinan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang belum terpecahkan. Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi kemiskinan, seperti kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan kultural, dan kemiskinan struktural. Faktor-faktor latar belakang yang menyebabkan munculnya masalah kemiskinan antara lain kebiasaan buruk yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat dan ketimpangan pendapatan yang didapat oleh masyarakat. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai program bantuan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Indonesia Sehat (PIS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan program-program lainnya, namun upaya tersebut belum cukup untuk menanggulangi kemiskinan secara menyeluruh. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang tidak hanya berfokus pada individu tetapi juga memperhatikan segi kultural dan struktural di masyarakat.

Memperhatikan segi kultural dan struktural dalam penanganan kemiskinan berarti memperhatikan faktor-faktor budaya dan struktural yang mempengaruhi kemiskinan. Faktor kultural mencakup kebiasaan buruk yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat, sementara faktor struktural mencakup ketimpangan pendapatan yang didapat oleh masyarakat. Dengan memperhatikan kedua aspek ini, penanganan kemiskinan dapat lebih holistik dan menyeluruh, serta dapat memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi masyarakat yang berada dalam kondisi kemiskinan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dilatarbelakangi karena adanya kepedulian kepada masyarakat yang bisa dibilang kurang mampu untuk dapat keluar dari sebuah permasalahan tersebut. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini terkait dengan masyarakat miskin, karena kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dari adanya masalah kemiskinan. 

Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan pendidikan pada anak usia dini dilaksanakan oleh 4 Mahasiswa Fakultas Ilmu sosial yang diketuai oleh Heru Santoso dari S1 pendidikan Geografi serta anggotanya terdiri dari Ciello Alvanda L, Shofwah Hilyatul A, Syalaisha Nabila S yang merupakan mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Curah Kerikil Kecamatan Batu, Kota Batu Provinsi  Jawa Timur.

Desa Curah Kerikil adalah desa yang dulu nya bernama desa tuna karya menjadi salah satu desa yang masyarakatnya dapat dikatakan kurang mampu yang ditandai dengan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat disana, produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan dan gizi serta kesejahteraan hidupnya, yang mewujudkan lingkaran ketidakberdayaan. Sehingga perlu adanya focus lebuh untuk mengatasi permasalahan yang ada di wilayah tersebut. Dengan memperhatikan salah satu faktor penyebab kemiskinan yaitu faktor dari segi kultural karena budaya masyarakat sana yang menganggap bahwa pendidikan adalah sebuah hal yang tidak harus dilakukan setinggi mungkin, menjadi fokus dalam menjalankan kegiatan pengabdian ini dengan maksud Inovasi pendidikan anak usia dini sebagai agenda pemerataan sosial. Karena apabila pendidikan tersebut dilaksanakan sebaik mungkin dan itu dimulai dari usia dini maka pemerataan sosial dapat terjadi sehingga tingkat kemiskinan di Indonesia juga dapat berkurang.  

Pada kegiatan ini kami melakukan penyuluhan dan juga memberikan beberapa kegiatan yang berdasar pada pendidikan di Desa Curah Kerikil dengan fokus anak usia dini yang tinggal di sana sebagai bentuk upaya dari pemerataan sosial dalam aspek pendidikan. Kami mengambil fokus terhadap anak usia dini, karena kami menganggap bila sejak usia dini anak tersebut memiliki pemikiran yang menganggap bahwa pendidikan itu penting dan menyenangkan, maka anak tersebut akan terus mengejar jenjang pendidikan setinggi mungkin dan membawanya keluar dari lingkaran ketidakberdayaan tersebut atau dari kemiskinan

Sebelum dilakukan kegiatan para mahasiswa melakukan survei lokasi terlebih dahulu kemudian mengurus perizinan administrasi di ketua RW setempat untuk melakukan koordinasi dan meminta ijin terkait kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan ini disambut baik oleh ketua RW karena belum ada mahasiswa yang melakukan kegiatan penyuluhan pendidikan di Desa Curah Kerikil.

Kegiatan ini dihadiri oleh 12 anak usia dini dan didampingi oleh ibunya. Kegiatan ini dibuka oleh ketua Rw dengan memberikan sambutan dan ucapan pembukaan kemudian dilanjut Ketua kelompok memberikan sambutan dan menjelaskan tujuan kegiatan serta rangkaian kegiatan yang akan dilakukan. Acara selanjutnya yakni acara inti dari kegiatan penyuluhan pendidikan, rangkaian acara inti dimulai dengan memberikan sosialisasi kepada wali dari anak-anak tersebut tentang bahaya bermain gadget tanpa adanya pengawasan dan kontrol dari orang tua serta pentingnya pendidikan, kemudian acara dilanjut dengan kegiatan mewarnai disertai pengenalan warna dan bahasa inggrisnya serta  dilakukan kegiatan mengajar  membaca bagi anak yang belum lancar membaca. kemudian dilakukan cerdas cermat seperti tebak tebakan, menyebutkan pancasila, pengetahuan umum, matematika pengurangan dan penambahan dan angka.

Kegiatan diakhiri dengan membagikan hadiah untuk semua anak yang hadir, dan melakukan foto bersama. Sebelum mengakhiri pembelajaran tidak lupa memotivasi anak-anak usia dini di Desa Curah Kerikil untuk semangat belajar dan harus tetap semangat dalam mewujudkan cita-cita mereka. Kemudian juga mengingat kan kembali pentingnya melakukan kontrol dan pengawasan pada anak saat bermain gadget dan terus mendukung anak untuk menggapai cita-cita. Ketua Rw yakni Bapak Badri mengucapkan terima kasih karena telah melakukan penyuluhan pendidikan di Desa Curah Kerikil dan berharap jika ada kesempatan bisa melanjutkan kegiatan penyuluhan pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun