Mohon tunggu...
Asagift
Asagift Mohon Tunggu... Penulis - Guru

Ini adalah cara saya mengingat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Membangun Cinta di Masa Depan

1 Juli 2020   02:20 Diperbarui: 1 Juli 2020   02:19 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via twitter @aboutwhiteblack

 

Malam tadi saya membaca sebuah buku motivasi apik yang menginspirasi hidup saya terutama mengenai kehidupan percintaan pasca remaja hingga dewasa. Buku karangan Gerhana Nurhayati Putri ini berkisah apa-apa saja keresahan anak muda ketika mereka memasuki quarter life crisis. 

Hal yang akan saya ceritakan disini sebenarnya adalah ilmu baru dalam buku tersebut yang baru saya ilhami. Khususnya tentang cinta di masa depan. Mulai dari memilih pacar yang ideal, memilih membangun karier terlebih dahulu atau menikah muda saja. Ya, itulah isi singkat buku yang berjudul Quarter Life Crisis : Ketika Hidupmu Berada di Persimpangan ini. 

Pada lembar halaman ke 45-47 Anda akan menemukan titik pelik kehidupan sebelum membina asmara yang baik dan benar. Masalah-masalah yang dialami anak muda pasca remaja memang bertambah dari periode sebelumnya." Masalah yang paling sering dialami adalah masalah dalam love life atau kehidupan percintaan. 

Pada usia 20-an tidak hanya mengejar karier, tapi juga calon pasangan.  Semakin dewasa, semakin banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Keputusan untuk menikah tidak semudah khayalan semasa remaja. Di mana pasangan yang saling mencintai akan dengan mudahnya berakhir di pelaminan. Tidak semudah itu. Banyak pertimbanganmu untuk memilih menikah atau tidak. Kalaupun menikah, lebih baik menikah dengan orang yang seperti apa?"

Pertanyaan terberat. Akan tetapi pada kenyataannya, menikah atau tidak merupakan pilihan. Seseorang bisa memutuskan untuk tidak menikah karena alasan tersendiri seperti ingin fokus pada diri sendiri atau berkarier. Hal itu wajar kok, mungkin Anda memang belum siap untuk berkomitmen atau menerima keberadaan orang lain dalam hidupmu. Bagi kamu yang memilih untuk menikah, menentukan pasangan yang memang cocok untuk dinikahi menjadi PR terbesar.

Anda yang memutuskan akan  menikah muda pasti akan banyak menemukan kegalauan saat mencari pasangan yang cocok. Is she/he the one? Sudah lama pacaran tapi belum siap menikah atau bahkan belum calon pasangan yang tepat? Kebanyakan, kriteria pasangan ideal membuat Anda jadi bingung sendiri yang mana yang cocok denganmu. Anda terlalu membayangkan tipemu harus yang A-B-C-D, padahal manusia itu tidak ada yang sempurna kan. Sebenarnya, tipe ideal menurut Andajuga belum tentu yang terbaik untukmu.

Bagi anak-anak SMA yang sudah merasakan bagaimana indahnya pacaran mungkin tidak akan menghadapi kondisi love life yang lebih berat. Setidaknya 'punya pengalaman' begitukah? Akan tetapi bagaimana jika hal ini dialami oleh seorang manusia yang bahkan tidak pernah sama sekali pacaran atau bahkan tidak pernah dekat dan mengenal lawan jenis? 

Contohnya sang penulis artikel ini. Saya mungkin akan memberi sedikit gambaran tentang bagaimana memulai suatu hubungan yang baik dan memilih tipe-tipe apa yang cocok bagi kita tanpa mencari tipe sesorang  melalui hubungan 'pacaran'. 

Lihat saja lima teman dekatnya seperti apa karakternya, pergaulannya, dan agamanya. Percaya atau tidak percaya kepribadian sesorang memang dapat dilihat dari teman dan lingkungannya. Mulailah dari hal sederhana itu. Namun apabila membahas tipe ideal sepertinya dalam buku yang tadi saya ceritakan Anda dapat menemukan kuncinya. Kunci untuk menemukan tipe pasangan yang Anda mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun