Banyak dampak negatif yang akan kita dapatkan dari sifat flexing, diantaranya adalah:
- Menimbulkan perilaku konsumtif yang tinggi. Perilaku remaja tersebut dalam kesehariannya akan semakin konsumtif dalam kehidupannya, karena dalam kehidupannya mereja hidup agar dapat perhatian dari orang lain, baik di sosial media maupun secara langsung agar terlihat seperti orang kaya. Untuk memenuhi kesan tersebut maka ia akan melakukan berbagai macam cara.
- Bisa menimbulkan permasalahan finansial. Jika seseorang yang melakukan flexing tidak mampu untuk memenuhi gaya hidup seperti orang kaya yang dilakukan orang lain, hal itu juga dapat menjadi masalah apabila tidak sanggup membayamnya.
- Menurunkan rasa simpati dan empati. Dengan seringnya melakukan flexing, ada kemungkinan bahwa rasa empati yang mereka miliki semakin sedikit dikarenakan tidak peduli terhadap orang yang membutuhkan bantuan serta kekurangan, mereka hanya akan fokus pada pamer kekayaan.
- Menimbulkan rasa cemas. Khususnya bila teman-temannya sedang pamer barang terbaru dan jika ia tidak mempunyainya karena ia tidak mampu membelinya maka akan muncul rasa cemas dan iri pada dirinya. Hal itu akan menjerumuskan ia untuk berhutang atau bahkan mencuri.
- Menurunkan rasa percaya diri. Jika apa yang kita pakai atau gunakan tidak sesuai dengan tren para remaja kekinian atau tren-tren mewah lainnya remaja tersebut akan merasa kurang percaya diri karena apa yang ia kenakan atau punya tidak seperti remaja-remaja hits lainnya, dengan begitu dia tidak akan mau keluar untuk berbaur.
      Di dalam dunia pendidikan sendiri, Lickona dengan teorinya mencoba menjembatani hal tersebut dengan 3 dimensi atau ranah dalam Pendidikan karakter, yakni dimensi moral knowing, moral feeling, dan morl action. Pertama, moral knowing atau pengetahuan moral adalah pemahaman terkait nilai moral yang ada, seperti kejujuran, peduli sosial religiusitas dan lain sebagainya. Kedua, setelah individu mempunyai pengetahuan moral di dalam dirinya, maka diperlukannya pengembangan moral feeling atau perasaan moral. Hal ini diperlukan karena manusia bertindak juga dipengaruhi oleh perasaannya, seperti bersimpatidan empati terhadap temannya yang membutuhkan. Ketiga, pengetahuan dan perasaan moral akan menjadi kurang optimal jika tidak dilakukannya pengembangan moral. Pendidikan karakter tanpa adanya Tindakan moral hanya menjadi angan-angan belaka yang kemudian hilang terkikis pengetahuan lain yang diaktualisasikan. Pendidikan ini bertujuan agar siswa dapat tetap jujur, bertanggung jawab, hormat, dan lain sebagainya.
Selain itu dalam penanggulangan sikap flexing kitab isa melakukan berbagai cara, seperti:
- Berpikir kritis
- Mengerjakan apa yang kita lakukan tanpa tergiur dengan hal lain.
- Memfilter sosial media atau membatasi penggunaan sosial media dalam sehari-hari.
- Focus kepada tujuan utama kita.
- Berhenti mencari validitas atau perhatian kepada orang lain secara berlebihan.
REFERENSI:
Adinda, Keyrina. (2023). Flexing di Instagram: Antara Narsisme dan Benefit. Jurnal Sinta-EMIK Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Sosial. http://www.ejournals.umma.ac.id/index.php/emik/article/view/1787/1076
Sinarwati, Ni Kadek dan Murjana, Ketut Putu Oki. (2022). Perspsi Mahasiswa Tentang Flexing dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Investasi. Jurnal Akuntansi Profesi-Universitas Pendidikan Ganesha. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JAP/article/view/55246
Hafidz, Jawade. (2022). Fenomena Flexing di Media Sosial dalam Aspek Hukum Pidana. Jurnal Cakrawala Informasi-ITB Semarang. https://itbsemarang.ac.id/sijies/index.php/jci/article/view/158/167
Pohan, Syafruddin, Munawwarah, Putri, dan Sinuraya, July Susanty Br. (2023). Fenomena Flexing di Media Sosial Dalam Menaikkan Popularitas Diri sebagai Gaya Hidup. Jurnal Ilmu Komunikasi dan Media Sosial-Universitas Sumatra Utara. http://jurnal.minartis.com/index.php/jkomdis/article/view/851/792
Raharja, Hawwin Fitra Raharja, Astuti, Tri Marhaeni Pudji, Atmaja, Hamdan Tri, Lestari, Puji, dan Handoyo, Eko. (2023). Peran Pendidikan arakter untuk Menghadapi Tren Flexing di Era Teknologi. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana-Universitas Negeri Semarang. https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/view/2150
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI