Mohon tunggu...
Nabila Febriani
Nabila Febriani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - seorang mahasiswi yang masih belajar menulis

masih belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mari Mengenal Personal Boundaries: Membentuk Tameng Mencegah Perundungan

7 Maret 2022   16:31 Diperbarui: 7 Maret 2022   16:43 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pelaksanaan Psikoedukasi. (Dokpri)

Melalui Program Pengabdian Masyarakat (PMM) oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kelompok 19 Gelombang 01 telah berhasil menyelenggarakan psikoedukasi mengenai pentingnya membangun personal boundaries (batas diri) yang sehat, sebagai salah satu pencegahan terjadinya perundungan di kalangan pelajar kepada siswa-siswi SMP Negeri 01 Dau, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada hari Kamis (17/02).

Program Psikoedukasi ini merupakan bagian dari program Pengabdian yang dilakukan di bawah bimbingan dan pengawasan ibu Hudaniah, S.Psi., M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) dari PMM Kelompok 19 Gelombang 01. 

Program kerja yang dibuat berdasarkan pada data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengenai tingkat perundungan yang masih tinggi di lingkungan sekolah. 

Berlandaskan permasalahan tersebut, Mahasiswa PMM Kelompok 19 Gelombang 01 mengadakan psikoedukasi untuk menumbuhkan pemahaman siswa terkait personal boundaries (batas diri) dalam upaya untuk mencegah perundungan.

Sebelum melakukan psikoedukasi mengenai personal boundaries (batasan diri), Kelompok 19 PMM Gelombang 01 akan melakukan asesmen berupa pre-test sebelum diberikan psikoedukasi dan post-test setelah diberikan psikoedukasi kepada siswa-siswi di SMP Negeri 01 Dau. 

Pre-test menggunakan acuan Personal Boundaries Quiz oleh Stephanie Konter yang diambil dari Wellminded Counseling - Colorado & Florida Online Therapy. 

Berdasarkan pengukuran tersebut, dapat diketahui boundaries (batasan) seperti apakah yang dimiliki oleh siswa: weak boundaries, healthy boundaries, atau rigid boundaries. Sama halnya dengan post-test yang menunjukkan bagaimana siswa-siswi menyikapi peristiwa yang berkaitan dengan personal boundaries.

Selain melakukan psikoedukasi, Kelompok 19 Gelombang 01 juga turut melakukan sesi roleplay, yaitu, memberikan contoh kasus yang relevan dengan materi personal boundaries atau batas diri. 

Tim PMM dari Kelompok 19 Gelombang 01 mengajak siswa-siswi dari SMP Negeri 01 Dau untuk mengutarakan pendapat mereka apabila mereka berada di situasi sesuai dengan contoh kasus tersebut. 

Siswa yang berani mengutarakan pendapat mereka akan diberikan hadiah (reward) berupa makanan ringan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa keberanian siswa untuk menetapkan batasan diri yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun