Mohon tunggu...
Nabaa Aflah
Nabaa Aflah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Ma, Pa, Jangan Batasi Hobiku

18 Oktober 2018   22:42 Diperbarui: 18 Oktober 2018   22:51 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berbicara tentang gender, sungguh tidak asing lagi diindra pendengaraan kita. Banyak sekali dari setiap orang mengartikan dan mendifinisikan gender itu seperti apa dan setiap dari mereka memiliki pandangan berbeda-beda. 

Seperti yang dikatan oleh Santrock (2003: 365)mengemukakan bahwa istilah gender dan seks memiliki perbedaan dari segi dimensi. Istilah seks (jenis kelamin) mengacu pada dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu pada dimensi sosial-budaya seorang laki-laki dan perempuan. Jadi bisa kita garis bawai bahwa gander  secara umum adalah kesetaraan antar laki-laki dan perempuan. 

Nahh disini saya akan sedikit bercerita sesuai pengalaman yang pernah saya lihat dikalangan masyarakat, dimana disini ada seorang anak dari tetangga saya yang memiliki hobby yang sangat aneh, kenapa saya bilang aneh karna selain dia anak perempuan dia sangat hobby main bola bahkan pakaian yang ia pakai adalah pakain laki-laki dan bahkan berbaurpun dia suka bermainan sama anak laki-laki entah itu main peta umpet. Main kelereng dan sebagainya. Namun apakah keluarganya malah membiarkan melihat anaknya seperti itu? Jelas tidak. 

Tidak ada orang tua yang tidak mendukung dan mendorong hobby anak demi kebaikannya, tapi bagaimana dengan masalah yang satu ini, pertama yang di lakukan oleh pihak asuh atau orang tua melarang keras anaknya memiliki hobby yang sepatutnya tidak wajar dilakukan, bahkan si anak juga sering maragh ketika disuruh memakai baju cewek sepearti halnya pakek rok dan baju-baju lucu sewajarnya seperti kalangan teman-teman sebayanya. Sering kali ia marah dan bahkan iapun mengancam ibunya untuk tidak pakek baju kecuali baju cowok. 

Dari sini orang tuanya berfikir kembali dan pada akhirnya mereka (orang tua) mendukung anaknya memiliki hobby yang tak sepantasnya, namun kita sebagai orang tua sebagai teladan bagi anak-anaknya harus memberikan yang terbaik dan menfasilitasi kebutuhan anak itu sendiri. 

Nah dari sini bisa kita simpulakn bahwa gender itu tidak ada larangan dalam kehidupan anak laki-laki maupun anak perempuan selagi mereka senang dan bisa berimajinasi dengan hobbinya itu malah bagus untuk kita dukung baik untuk perkembangan anak dan sosial anak. 

Kembali lagi kepada gender secara umum disini ada konsepan gender a.Kesetaraan gender: kondisi perempuan dan laki-laki menikmati status yang setara dan memiliki kondisi yang sama untuk mewujudkan secara penuh hak-hak asasi dan potensinya bagi pembangunan di segala bidang  kehidupan.

Definisi dari USAID menyebutkan bahwa "gender Equality permits women and men equal enjoyment of human rights, socially valued goods opportunities, resources and the benefits from development results"b.Keadilan gender: suatu kondisi adil untuk perempuan dan laki-laki melalui proses budaya dan kebijakan yang menghilangkan hambatan-hambatan berperan bagi perempuan dan laki-laki. 

Definisi dari USAID menyebutkan bahwa "gender Equity is the process of being fair to woment and men. To ensure fairness, measures must be available to compensate for historical and social disadvantages that prevent women and men from operating on a level playing field.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun