Kontigen Indonesia mendapatkan tambahan sepasang medali perak dari tim voli indoor Indonesia. Pada pertandingan Final yang dihelat di Hall 11, MITEC, Kuala Lumpur pada Minggu (27/8), tim putri dan putra tak mampu membendung keperkasaan tim voli putra dan putri Thailand.
Laga final dibuka oleh tim putri Indonesia yang jumpa Ratu Voli Asia Tenggara, Thailand. Melawan salah satu tim putri terbaik Asia tak membuat Indonesia gentar, bahkan Berlian Marsheilla dkk, mampu memberikan perlawanan yang sengit.
Indonesia memang sempat tertinggal cukup cepat di set 1 dengan 18-25. Tim putri Indonesia mampu menempel ketat perolehan angka bahkan memaksakan terjadinya deuce di set 2 sebelum menyerah 24-26.
Sayangnya, di poin-poin kritis, umpan setter Tiara yang kurang sempurna membuat Putri Andya tak mampu melakukan quick spike. Tim putri Indonesia menyerah dari Thailand 0-3 (18-25, 24-26, 24-26).
Ini adalah kekalahan kedua yang diderita anak asuh Risco Herlambang dalam gelaran SEA Games 2017. Pada penyisihan pul A, Indonesia juga kalah dengan skor yang terpaut jauh 0-3 (18-25, 16-25, 10-25).
Meski kembali menelan kekalahan, penampilan tim putri Indonesia di partai Final jauh lebih baik dibandingkan saat fase penyisihan pul. Anak asuh Risco Herlambang itu, tampil lebih lepas dan gigih jika dibandingkan pertandingan sebelumnya.
"Setelah mengalahkan Vietnam di Semifinal, kami jadi lebih percaya diri dan berusaha bermain lepas. Saya senang bisa mendapatkan perak setelah Indonesia menunggu puluhan tahun." ungkap libero timnas, Berlian Marsheilla.
Medali perak yang disumbangkan oleh timnas putri Indonesia memang sudah lama ditunggu-tunggu publik voli di tanah air. Terakhir kali Indonesia lolos ke final SEA Games adalah pada tahun 1991. Kala itu Indonesia juga kalah dari Thailand dan harus puas dengan medali perak.
Thailand buyarkan asa Indonesia bawa kembali medali emas ke Tanah Air
Pertarungan Indonesia versus Thailand juga terjadi di Final Putra SEA Games 2017. Duel klasik antara dua tim putra yang terakhir kali terjadi di SEA Games 2013 lalu itu berkesudahan dengan skor 1-3 (16-25, 22-25, 25-20, 20-25) untuk kemenangan Thailand.
Kemenangan Thailand tersebut sekaligus mengagalkan ambisi Indonesia untuk kembali membawa pulang medali emas dari cabor voli indoor. Hasil tersebut juga membuat Indonesia tak mampu memenuhi target yang dibebankan oleh PBVSI.
Berlaga di Hall 11 MITEC, Kuala Lumpur pada Minggu (27/8), Indonesia sebenarnya mampu unggul cepat di set 1 dengan 6-3. Kejelian Thailand membendung spike Rendy-Rivan membuat keunggulan tersebut tak bertahan lama.
Indonesia yang beberapa kali kesulitan menembus block rapat yang digalang para pemain Thailand memasukan Ramzil Huda dan Agung Seganti untuk menggantikan peran Rivan Nurmulki dan Sigit Ardian. Namun, pergantian tersebut belum mampu membuahkan hasil. Thailand menang 16-25.
