Mohon tunggu...
rachel my
rachel my Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

JB

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inovasi Ilmuwan Kalbe Science Award untuk Kasus Kabut Asap

22 Oktober 2015   13:32 Diperbarui: 22 Oktober 2015   18:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Makin pekatnya kabut asap di Riau dan kalimantan membuat kita jadi banyak opini dan bercerita tentang kasus kabut tersebut. Jujur saja mulanya saya tidak pernah mengalami langsung kasus kabut asap tuh seperti apa, hanya saja saat orang lain merokok saya merasa terganggu akan asap rokok yang dikeluarkan orang itu (maklum saya bukan perokok dan bukan ahli di bidang perokokan….hehehehe). 
Memang berbeda dengan dikawasan yang langsung bersentuhan dengan kasus kabut asap ini. Kalbe Farma bersama berbagai unit usahanya memberikan 79 obat gratis plus pemeriksaan kesehatan secara cuma cuma. Hal ini diselenggarakan Kalbe Farma dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) menanggapi kasus Bencana Asap. Kegiatannya berlangsung di depan Colours Mart Jalan HR Soebrantas Pekanbaru.

Dalam program CSR kasus kabut asap ini, kalbe sudah menyediakan 4 tenaga apoteker untuk menyediakan dan meracik obat yang dibutuhkan masyarakat secara langsung. Kegiatan tanggap kasus kabut asap oleh kalbe ini direncanakan akan dilaksanakan pada wilayah yang terkena dampak bencana kasus kabut asap yakni Pekanbaru, Palembang, Jambi dan Pontianak.

nah disini saya jadi teringat akan  kasus kalbe yang menceritakan kalbe malah menekan harga obat padahal harga-harga barang pokok di Indonesia tuh lagi pada naik (http://www.depoklik.com/blog/tekan-h...akibat-kanker/), sebagai usaha CSR dan bagian dari kontribusinya ke masyarakat. Kegiatan yang diselengarakan kemarin, kita juga dibagikan masker gratis. Tentunya kita semua tahu, kalo penyakit kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masyarakat Kota Pekanbaru saat ini sudah mencapai kondisi membahayakan bagi kesehatan.
Pembuktian Kalbe Science Award di kasus Kabut Asap

Kasus kabut asap rupanya juga membawa cerita, atau tepatnya tantangan bagi para pemenang favorit di kasus kalbe science award kemarin. Saffana membuat alat sederhana untuk mendeteksi kabut asap. Dengan alat sederhana untuk kasus kabut asap ini, dikatakan kalo ada asap, maka alarm akan langsung berbunyi. Inovasi yang berbentuk karyanya ini diberi judul Alat Pendeteksi Dini Asap Kebakaran Lahan dan Hutan.

Waktu proses pembuatan dilakukan Saffana selama 2 pekan, alat pendeteksi asap ini yang terdiri dari serangkaian sirkuit elektronik. Bagian terpenting dari alat ini adalah penggunaan perangkat timer (IC NE 555). Kemudian asap yang ditangkap sensor, kemudian memicu alarm berbunyi keras. Tujuan untamanya adalah membuat peringataan sedini mungkin sebelum bencana kabut asap melanda. 

Alat pendeteksi asap ini dapat dipasang di lahan perkebunan, hutan, maupun perumahan. Jadi jika ada kebakaran hutan atau lahan dapat segera diketahui dan kemudian dilakukan pemadaman.

nah saya mulai menerka-nerka tentang hikmah yang terjadi di nusantara tercinta dan dibalik bencana kasus kabut asap, tentunya terdapat poin untuk kita semua renungkan dan pembenahan sifat (kutipan lagu Ebiet G Ade). Masyarakat dan korporat saling membantu, ditambah ilmuwan muda yang kompetisinya dihelat kalbe kemarin dan ngak sia-sia pastinya. Langsung membuktikan kontribusinya. Harapan saya tentu agar bencana kasus tersebut akan cepat berlalu dan kita sebagai manusia mempunyai sisi kebinatangan, dimana sisi kebinatangan tersebut apakah harus menjaganya ”menjinakkannya” ataupun mengembalikan ketempatnya. Hal itu adalah pilihan. Terimakasih dan amiiinnnn……

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun