Kemarin sore, ada sebuah paket. Rupanya hadiah tiket nonton yang pernah saya ikuti via giveaway. Dua tiket undangan nonton film. Setelah mengajak mama, beliau bersedia dan kami berencana nonton di har Minggu. Tentu setelah saya beres mengerjakan editan video dan rekapan kerjaan.Â
Iya, Sabtu dan Minggu badan saya di rumah tetapi otak saya di pekerjaan. Dari kemarin buka laptop terus, bahkan semalam sampai larut banget. Rasanya gapapa lah keluar rumah menjelang dzuhur sampe filmnya selesai.Â
Kami berdua datang ke bioskop sudah mepet banget dengan jam tayang film. Film tukar takdir akan tayang pukul 12.40 WIB. Untung pas memasuki area bioskop masih iklan.Â
Jujur, saya tidak sempat baca sinopsis film tukar takdir. Yang jelas saya lihat pemainnya kawakan semua. Ada Nicholas Saputra, Meriam Berlina, Marsha Timothy, dan lainnya.Â
Rupanya film ini diadaptasi dari sebuah novel best seller Tukar Takdir karya Valiant Budi Yogi terbit pada tahun 2019. Salah satu penulis yang saya suka karena beliau ini seorang travel blogger.Â
Gaya penceritaannya tuh khas banget dan saya dulu pernah baca buku Tukar Takdir, sayangnya saya nggak begitu ingat ceritanya. Mungkin ini pertanda saya harus baca bukunya lagi ya? Hehehe.
Kesan Setelah Nonton Film Tukar Takdir
Kalau kata salah satu sodara "Filmnya berat ini, pemainnya juga pada berumur. Butuh konsentrasi kayaknya, alias nggak fun".Â
Saya yang nggak baca sinopsis film Tukar Takdir yaudah woles aja. Jalan menuju bioskop, tukar tiket dan masuk ke studio 6 bareng mama. Duduk sesuai nomor kursi yang didapatkan.Â
Lantas disambut dengan opening keberangkatan naik pesawat. Ternyata ada tragedi, penggambaran tragedi pesawat yang mengalami kerusakan serta mendarat secara tidak wajar dan hilang kontak, sangat mendetail dan bagus.Â
Sebagai penonton, saya merasakan kengerian dan membayangkan jika menjadi salah satu orang yang ada di dalam pesawat.Â
Kecelakaan pesawat secara mendetail dan memperlihatkan emosi dari orang-orang yang kehilangan pasangan, keluarga, dkk. Rasanya tuh nusuk banget. Bikin nangis dan jleb, sakit.Â
Saya tengok mama di samping dan bener aja beliau nangis. Film Tukar Takdir ini lebih ke drama Psikologis. Tergambar jelas trauma yang dialami Rawa (Nicholas Saputra) Sebagai satu-satunya penumpang yang selamat.Â
Bagaimana netizen berspekulasi dan menciptakan beragam teori via kanal sosial media. Konferensi pers yang cukup menegangkan. Reka ulang kejadian saat pesawat jatuh dan lainnya. Nampak sangat detail dan tergambar jelas.Â
Jujur, temponya memang agak lambat. Kalau nggak fokus dan ngantuk, kemungkinan rawan tidur. Ada unsur perjuangan juga, membela hak keluarga korban. Walaupun secara fakta memang kebanyakan keluarga korban menganggap "Udah takdirnya". Hanya saja, konflik antar pihak maskapai dan keluarga korban.
Nggak gereget dan legowo aja gitu. Di tuntut penambahan kompensasi masa main TTD aja? Hahahaha. Mestinya ada sedikit percikan saling adu argumen, keras-kerasan, dkk. Biar makin terasa hidup sih. Iya, itu cuma harapan saya semata.Â
Lalu ada adegan yang terasa mubazir juga saat Zahra anak sang Pilot tiba-tiba agresif terhadap Rawa. Iya, bisa di pahami dia sedang syok dan stres karena Mama nya yang sangat terpukul.Â
Selebihnya okelah, semua bisa dinikmati dan dirasakan secara maksimal. Ada soundtrack lagu Sheila on 7 juga. Bikin suasana makin dramatis. Para pemain lain seperti Ringgo Agus sebagai seorang ahli hukum yang membantu sahabatnya pun okelah.Â
Film Tukar Takdir, merupakan karya dari Mouly Surya. Biasanya beliau ini melahirkan film dengan penceritaan yang sangat kuat. Mungkin kali ini beliau mencoba membuat karya berbeda. Patut di apresiasi karena jarang sekali film bertema tragedi pesawat di negeri ini.Â
Setelah menonton saya merasakan emosi-emosi yang dialami oleh Rawa. Trauma, tertekan dan berjuang buat bangkit meski rasanya pasti sulit.Â
Dalam sebuah kecelakaan, buat yang meninggal pasti akan terasa menyakitkan bagi keluarga yang ditinggalkan. Untuk korban selamat, harus mengalami banyak luka, di rawat dan alami trauma berat.Â
Pastinya hari-hari yang dilalui akan terasa kian berbeda. Semua tak lagi sama, mencoba bangkit pun butuh waktu. Luka yang dialami badan bisa sembuh, luka di dalam yang tak nampak akan tetapi terasa dan reaksinya kadang langsung spontan.Â
Sangat berempati terhadap Rawa selaku korban selamat dari tragedi. Rasanya emosi yang dirasakan tersampaikan secara baik. Artinya Nicholas saputra memang bisa men deliver dengan maksimal perannya. Meski tampilan dia di film sangatlah sederhana, namun tetap terlihat tampan juga hehehe.Â
Nah, film Tukar Takdir ini ternyata pertama tayang di tanggal 2 Oktober. Lantas isi bioskop studio 6 saat saya nonton, nggak begitu ramai hanya terisi kurang dari setengahnya. Padahal weekend, tetapi di XXI Botani Square Bogor memang harga tiket nonton saat weekend rada lumayan sih Rp60.000,- per orang. Mungkin angka tersebut jadi pertimbangan juga.Â
Saya harap sih di tempat lain ini film tetap ramai dan nggak cepet-cepet turun layar. Nah, sobat kompasiner sudah nonton film tukar takdir? Gimana kesannya? Yuk sini cerita.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI