Mohon tunggu...
Lala_mynotetrip
Lala_mynotetrip Mohon Tunggu... Terus berupaya menjadi diri sendiri

Blogger pemula|menyukai petualangan sederhana|Suka bercerita lewat tulisan|S.kom |www.lalakitc.com|Web Administrator, Social Media Specialist, freelancer.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pecak Bandeng Segar di Tempat Bersahaja ala Rumahan

6 Oktober 2025   22:51 Diperbarui: 7 Oktober 2025   17:54 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu makanan dan minuman yang di pesan saat makan di Pecak Bandeng Ma-Ren (Dokpri/mynotetrip)

Tepatnya dua hari sebelum keberangkatan ke Serang. Saya sempat cari tau makanan apa saja yang bisa di kunjungi saat nanti jalan-jalan singkat ke Serang. Saat googling ketemu lah sama Pecak Bandeng Ma-Ren dan saya catat. Mana tahu nanti bisa jadi salah satu pilihan kuliner makan siang, misalnya. Selain itu dapat juga info sate bandeng. 

Berhubung sehari sebelum keberangkatan, saya malah super super sibuk sama tuntutan pekerjaan. Jadi nggak terlalu punya waktu luang buat riset tempat lainnya. Saya hanya mencatat beberapa rekomendasi kuliner legend di Serang. Namun melihat jarak satu sama lain berjauhan. Saya hanya bisa kasih catetan (nama kuliner dan perkiraan jarak). 

Hasil pencarian saya di H-2 Keberangkatan (Dokpri/mynotetrip)
Hasil pencarian saya di H-2 Keberangkatan (Dokpri/mynotetrip)

Setiap kali bepergian ke satu daerah, saya pasti cari wisata alam dan makanan khas nya. Tetapi realiasasinya, mengingat perjalanan singkat dan waktu super terbatas. Jadilah wisata kota dan kulineran tipis-tipis saja. Supaya lebih bisa menikmati suasana Serang dan mengamati situasi sekitar.

Setelah tiba di stasiun Serang, sempat nekat ke Hotel berniat early check-in namun karena masih tiga jam lagi menuju check-in jadi biaya yang mesti di rogoh agak lumayan. Sehingga saya dan kawan urungkan niat buat segera masuk kamar hotel buat ngadem atau rehat sejenak. Kami malah lanjut jalan kaki untuk berburu makan siang di Pecak Bandeng Ma-Ren. 

Kenapa kesana? Lokasinya lumayan dekat sama stasiun Serang dan dari hotel sih rada lumayan. Bisa jalan kaki, sekalian bakar kalori. Lalu, salah satu makanan yang direkomendasikan oleh seorang saudara dari kawan. 

Terakhir, membaca google review sedari awal memang rekomendasi kuliner yang mesti dicoba saat ke serang ya ini dia. Berbekal rasa lapar dan penasaran, kami gigih berjalan kaki di bawah matahari Serang yang sangat ceria (terik dan panas).

Sempat buka payung, lalu jalan  kaki  sambil ber-payung dan melipir ke area pinggiran kalau nemu bangunan. Beberapa ratus meter saja jaraknya, namun karena terik ya berasa gobyos juga. 

Tampilan Tempat Makan ala Warung Bersahaja

Seneng banget deh, melihat tampilan tempat makan yang satu ini. Dari depan nampak lebih bersahabat buat siapa saja. Nggak mewah ataupun estetik, tetapi ramah dan siap menyambut orang-orang untuk menghilangkan rasa lapar dan haus dahaga.

Kalau diperhatikan, bangunan rumah makan ini seperti terdiri dari beberapa buah rumah. Di dekat kasir, terdapat area tempat makan semi indoor. Dengan bangku dan meja kayu,dihiasi kipas angin yang terus berputar. 

Setelah itu ada dua rumah berisi area lesehan yang sangat luas. Beralas dan di dinding sudah ada branding salah satu provider warna kuning.  Beberapa kipas menyala dan berputar dengan setia. 

Terlihat bahwa tempat ini dulunya rumah. Beberapa bagian tampak seperti ruangan, kamar. Penataan meja cukup rapi dan hampir tiap sudut terisi.

Jam kami berkunjung, memang momen makan siang. Bisa dibilang pengunjung sangat ramai. Kebanyakan rombongan keluarga. Meja lesehan memang bisa cukup untuk 6-8 orang. Bahkan ada beberapa meja di gabung, artinya yang datang beneran ramean. 

Pecak Bandeng Bakar Menu Best Seller 

Setelah menemukan area yang pas, kami duduk nyaman. Lalu memesan menu. Sempat bertanya menu best seller nya apa dan staf menjawab "Pecak bandeng bakar". Sontak kami memesan. Lalu, saya lanjut pesan es jeruk dan kawan, es teh. 

Masih berani memutuskan nambah: pepes jamur dan karedok sayuran. Padahal paketan pecak bandeng bakar itu sudah berisi: nasi, pecak bandeng, sayur asem dan sepotong tempe goreng serta lalapan. 

Sudah banyak banget. Percayalah, jangan dulu kalap yaaa. Soalnya pas menu pecak bandeng bakar, saya melongo. Rp30.000,- per porsi Pecak Bandeng Bakar Ma-Ren. Berisi sangat lengkap antara ikan, sayuran dan karbohidrat nasi. 

Pecak Bandeng Bakar di RM Ma-Ren Serang (Dokpri/mynotetrip)
Pecak Bandeng Bakar di RM Ma-Ren Serang (Dokpri/mynotetrip)

Ukuran ikan bandengnya pun besar lho. Sudah gitu kuah pecak nya seger banget. Irisan tomat hijau dan tomat merah, menyatu dengan bumbu pecak. Kalau ikan bandeng bakar, gimana rasanya? Seperti ikan bandeng pada umumnya, rawan banyak duri jadi pas makan mesti jeli dan berhati-hati. 

Meski begitu, kami sangat menikmati momen makan pecak bandeng bakar. Ukuran ikan yang digunakan cukup besar dan bikin kenyang. Meski di beberapa part, saat makan tomat ada after teste agak sedikit pahit. Bisa jadi itu berasal dari tomatnya sih. 

Bisa dibilang makan di sini tuh beneran bikin kenyang maksimal. Es jeruknya pun enak, manis pas dan segar. Salutnya rasa tempe goreng nya enak, sayur asemnya pas. Aduh ini sih beneran makan siang bikin kenyang dan dompet fun tanpa terbebani harus bayang mahal. 

Seneng deh sama konsep yang dibuat sama pemilik rumah makan Pecak Bandeng Bakar. Dari depan bangunan nampak bersahaja buat siapapun. Parkirannya luas, pesanan diantar cukup cepat. Untuk harga masih terbilang ramah di kantong, bahkan buat kalangan menengah sekalipun. 

Dengan pesanan: 2 porsi Pecak bandeng bakar, 1 porsi pepes jamur, 1 porsi karedok (ternyata ukurannya banyak). Lalu dilengkapi satu es teh manis & satu es jeruk. Pas bayar ternyata cuma Rp94.000,- Yap, masih dibawah Rp100.000,- 

Semakin bergulir waktu, pengunjung Pecak Bandeng Ma-Ren malah makin ramai. Parkiran di dominasi sama sepeda motor dan beberapa buah mobil. 

Suasananya memang nggak bisa dibilang kekinian, cozy apalagi estetik. Namun, kamu akan melihat banyak pemandangan menghangatkan hati. Dimana beberapa keluarga makan bersama di meja lesehan. Atau ada anak balita yang menghampiri saya, sepertinya menyapa dan saat diajak ngobrol malu-malu gitu, ekspresi nya lucu deh. 

Setelah penuh perjuangan menyelesaikan makanan yang di pesan. Walau sempat membungkus karedok sayuran, lalapan dan sayur asem. Saya membayar ke area kasir. Setelah itu, saya melihat ada etalase yng memajang aneka lauk-pauk dibungkus daun pisang seperti memanggil-menggil. Hahaha bilang aja pengen beli dan bawa pulang. 

Sayangnya saya urungkan karena kondisi tas masih berat dan mau lanjut ke Perpustakaan daerah. Jadi saya dan kawan keluar dari Rumah makan Pecak Bandeng Ma-Ren yang lokasinya nggak terlalu jauh dari stasiun Serang. Tinggal setting saja titik pertama dari stasiun Serang menuju ke Pecak Bandeng Ma-Ren serta sedikit berjuang jalan kaki. Misal cuaca teduh, pasti lebih nyaman buat jalan.

Sebetulnya, saya senang sih Serang nggak lagi musim hujan. Jadi bisa jalan kaki tanpa takut kebasahan baju atau jadi mageran. Iya kalau hujan, seperti Jabodetabek beberapa hari kebelakang. Rasanya pagi berangkat hujan dan pulang kena hujan juga. 

Plus minus memang ya terkait panas nya cuaca. Gapapalah, selama bisa ketemu sama makanan enak, harga ramah di kantong dan bikin kenyang maksimal. Boleh saja mampirin. Apalagi kalau kamu suka sama ikan. Selain bandeng, ada beberapa seafood menggugah selera juga. Pun dengan minumannya, banyak pilihan.

Begitulah pengalaman saya pertama kali mampir mencicip Pecak Bandeng Ma-Ren Serang dengan jalan kaki. Kemudian memilih tempat duduk lesehan dan menikmati rasa segar lezat pecak bandeng bakar Ma-Ren (Mama Rendi). 

Kalau ditanya, apakah tertarik balik lagi? Iya sih tertarik. Tetapi nggak dalam waktu dekat ya. Rasanya dalam beberapa kesempatan libur yang dimiliki saya ingin sekali jelajah beberapa daerah lainnya. 

Terima kasih sobat kompasiner sudah berkenan membaca artikel sederhana ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun