Sehingga literasi di negeri ini makin bergerak ke arah lebih baik dan para penulis terbantu. Lalu diperjelas dan dipertegas terkait hukuman terhadap pembajakan buku.Â
Kedua penulis menceritakan terkait proses riset, ide, FGD. Mba Ratri, beliau bekerja di bidang teknologi dan menerapkan teknologi pada setiap proses brainstorming, riset, FGD, dkk. Buku tersebut mulai tercetus sedari tahun 2019-an dan era pandemi mulai di godok lagi.Â
Sempat terputus beberapa waktu karena kedua penulis memang sibuk dan punya pekerjaan utama. Hingga akhirnya mereka memutuskan buat menyegerakan finalisasi buku.Â
Judul buku: Youth Quake, Penulis: Dyana Savina Hutadjulu & Ratri Maria. Sampul buku berwarna orange, penuh semangat dan ada nuansa gelombang. Menarik sekali tampilannya.Â
Sesi obrolan yang daging dan interaktif sama kedua penulis cerdas, lulusan. UI. Lalu ada satu speaker Muti Djuhari membahas terkait finansial. Menguak fakta terkait ganasnya bunga pinjaman online. Mengingatkan betapa pentingnya dana darurat dan kemampuan mengelola keuangan secara bijaksana.Â
Beneran ngena, memang secara fakta anak muda saat ini banyak banget tuntutan nya mulai dari keluarga, sosial, dunia pekerjaan, sosmed. Sangat bikin overthinking dan bikin khawatir. Anak muda butuh ruang dan tempat bercerita yang nyaman tanpa penghakiman.
Apalagi tantangan ekonomi di era sekarang nggak main-main. Buku ini hadir kayak kasih banyak gambaran realistis dan bisa dijadikan tempat bercerita karena di setiap bab nya ada part buat kamu isi.Â
Berhubung saya belum baca sampai selesai bukunya. Saya cuma mau bilang, buku ini menarik dan bisa jadi pilihan buat nambah list bacaan kamu.Â
Kemudian di sesi launching ada pemutaran film pendek. Tentang mental health di bawakan oleh Abimana Aktor favorit saya, Iqbal Ramadan tentang krisis identitas.Â