kosmetik kerap memanfaatkan berbagai bahan kimia dalam proses produksinya, salah satunya adalah senyawa pelarut. Salah satu zat yang menjadi perhatian adalah 1,4-dioksan, kontaminan yang dapat terbentuk secara tidak sengaja selama proses etoksilasi bahan baku kosmetik. Walaupun konsentrasinya rendah, paparan berulang dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Oleh karena itu, pemahaman mengenai sumber, dampak kesehatan, serta regulasi 1,4-dioksan sangat penting.
Sumber dan Keberadaan 1,4-Dioksan
Senyawa 1,4-dioksan umumnya ditemukan sebagai kontaminan pada produk konsumen seperti sampo, sabun cair, lotion bayi, busa mandi, hingga krim wajah [1]. Ia tidak ditambahkan secara sengaja, tetapi muncul sebagai hasil samping dari proses kimia pada bahan seperti polyethylene glycol (PEG), polysorbate, dan ethoxylated surfactants [2].
Penelitian FDA sejak akhir 1970-an menunjukkan kadar 1,4-dioksan dalam kosmetik bervariasi, bahkan ditemukan hingga 85 ppm dalam sampo anak-anak pada pertengahan 1990-an [3]. Meskipun tren terbaru menunjukkan penurunan, residu 1,4-dioksan masih ditemukan pada produk bayi maupun dewasa dengan konsentrasi 1,5--23 ppm [1].
Dampak Kesehatan 1,4-Dioksan
Efek kesehatan dari paparan 1,4-dioksan bergantung pada dosis dan lama kontak. Paparan akut dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, sedangkan dosis tinggi berisiko menimbulkan kerusakan hati dan ginjal [4].
Sementara itu, paparan kronis lebih berbahaya karena 1,4-dioksan diklasifikasikan sebagai kemungkinan karsinogen bagi manusia (Group 2B) oleh IARC [5]. Studi hewan menunjukkan peningkatan risiko tumor pada hati, ginjal, serta sistem pernapasan setelah terpapar konsentrasi tinggi secara berulang [6].
Regulasi dan Batasan Penggunaan
Di Amerika Serikat, FDA tidak menetapkan batas hukum resmi untuk 1,4-dioksan dalam kosmetik, melainkan mengandalkan upaya sukarela industri untuk menurunkan kadarnya [3]. NAS (National Academy of Sciences) merekomendasikan batas maksimum 10 ppm pada aditif tertentu, meskipun batas khusus untuk kosmetik belum diatur secara ketat [2].
EPA (Environmental Protection Agency) menetapkan ambang batas 1,4-dioksan dalam air minum, yakni 0,4 mg/L untuk paparan selama 10 hari pada anak-anak, sebagai acuan kesehatan meski belum menjadi standar federal [4].
Upaya Pencegahan