"Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, yang pasti terjadi. Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah menyentuh, zina kaki adalah melangkah, dan hati berkeinginan serta berangan-angan, dan kemaluanlah yang akan membenarkan atau mendustakannya." (HR. Muslim)
Jadi, ketimbang galau karena memandangi foto "crush" sampai lupa waktu, mending manfaatkan mata untuk hal yang bermanfaat. Baca buku, nonton kajian, atau bantu Ibu di dapur.
Akhir yang Menggantung (dan Menyenangkan)
Jodoh, katanya, adalah cerminan diri. Kalau kita menginginkan pasangan yang baik, kita harus terlebih dahulu memperbaiki diri kita sendiri.
.
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (QS. An-Nur: 26)
Ini adalah janji Allah yang bikin hati adem. Jadi, daripada repot-repot mencari, kenapa tidak sibuk memantaskan diri? Jadilah versi terbaik dari diri Anda. Siapa tahu, pasangan idaman yang selama ini didambakan sedang sibuk memperbaiki dirinya juga, di tempat yang berbeda, dengan doa yang sama.
Lagipula, ada banyak hal seru yang bisa dilakukan selagi menjomblo. Ikut workshop coding, latihan masak rendang, atau mencoba naik gunung. Menjalani hidup dengan bahagia akan membuat Anda lebih menarik, bukan karena mengejar jodoh, tapi karena Anda memang layak dicintai.
Akhir kata, untuk para Jomblo Fisabilillah yang budiman, tetaplah berproses. Anggap saja fase ini sebagai "taman bermain" untuk mengumpulkan pahala. Cinta dalam diam memang berat, tapi di situlah letak keindahannya. Jodoh tidak akan kemana, tapi jodoh yang baik akan datang pada pribadi yang baik. Sampai jumpa di pelaminan!
Salam Jomblo Fisabilillah,
M. Yahya
Sumber:
- QS. An-Nur: 26 dan 30-31
- HR. Muslim
- Rumaysho.Com
- detikcom
- Kumparan