Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tragis --- Body-Language Andi Mallarangeng, Jujur ! [Hello Hari Ini -19]

22 September 2011   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:44 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_132597" align="aligncenter" width="285" caption="Pak Presiden, aku titipkan "][/caption]

Penekanan intonasi para hakim, secara reflek direspons dengan anggukan atau kedipan mata.Jujur itu bodynya.Lantas ?

Terserah anda !

Dari Kesaksian Menteri Pemuda dan Olah Raga kemarin, pada sidangperkara si Wafid --- tampak kasus Mismanagement di dalam proses manajemenkementerian itu.Seperti Menteri dan Sub-ordinate-nya tidak menjalankan prinsip-prinsip manajemen yang baku, yang dipelajari oleh para mahasiswa dalam salah satu semester perkuliahan mereka.Lantas ?

Siapa sebenarnya mereka itu ?Para Menteri dan Birokrat Indonesia.Salah Jalan, Boss !

Seperti para Supir Angkot yang tidak kompeten --- menyupiri sarana transport umum , dengan SIM tidak kualified.Wow.

Kembali pada skenario Kesaksian si Menteri itu --- Andi Mallarangeng.Mengapa bisa begitu ?

Hakimnya galak --- jadi pak Menterinya jadi gagap.Masya Allah, Indonesia=ku.Teruskan penyidikan dan penyelidikan kasus-kasus dalam Kementerian Kabinet Indonesia Bersatu (KIB II).Siapa tahu Indonesia mendapat Big Fish.Fakta Sejarah.

Tammatnya Budaya Korupsi di Indonesia.Semacam diktum Francis Fukuyama dalam bukunya “ The End of history and The Last Man “ ---- selamatkan Indonesia-ku !

Hakim harus galak --- Jaksa pun harus galak dalam memberantas Suap dan Korupsi …………..(palagi KPK), dan Kepolisian pun harus demikian, kalau mau jadi “Pengabdi wet”--- mencari kehidupan di dalam “Jaringan Wet “. (Lakonnya hanya 2, jadi ‘pengabdi wet’ atau jadi penjahatnya yang duduk di kursi “Terdakwa”).

Skenario kembali ke ruang sidang Kesaksian Andi Mallarangeng ---kamera menyorot ke arahpipi kiri si Menteri, ada mikropon, ada bibir yang bergetar, ada refleksi mata terkedip-kedip.Ada regukan air liur, ada urat leher menegang menelan ludah.Bagus itu adegan.

Body-language yang jujur.

Begitu terdengar intonasi penekanan suara Hakim --- kepala AM spontan tergoyang, reflektif.(Sepertipertandingan Olah Raga Tinju --- detik jab kiri mendarat di dagu si lawan --- detik berikutnya hilang kesadaran beberapa detik --- otak mengambil alih komando. Agar jangan terjatuh --- Jujur itu body !)

Asyik juga memutar ulang video jalannya sidang itu --- agar menimbulkan asosiasi dan imajinasi, kira-kira begitulah dulu sewaktu Andi Mallarangeng dipanggil Susilo Bambang Yudhoyono.Ditawari jadi Menteri. (Pak, Andi Mallarangeng jangan di-lateral-move lho, dalam reshuffle nantinya ---- tunggu tanggal mainnya, kata PresidenRI)

Body-language adalah Nonverbal Communication.

“The transfer of information between persons without the use of words, non-verbal communication takes place by means of facial expressions, head movements, body positions and acts, tones of voice, clothing, and even odor. People need not be conscious of sending a message in order to communicate nonverbally, ………………………….” (Encyclopedia of Knowledge, Grolier Incorporated, Danburry, Connecticut, USA).

Begitulah memang adegan yang ditonton Rakyat kemarin itu --- tinggal bagaimana PresidenRI “bertenggang rasa dengan Perasaan Rakyat.”

Jujur --- Lidah tidak pernah bohong, apalagi Body-language !”.[MWA]

*)Foto ex Internet

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun