Mohon tunggu...
Muhammad Wislan Arif
Muhammad Wislan Arif Mohon Tunggu... profesional -

Hobi membaca, menulis dan traveling. Membanggakan Sejarah Bangsa. Mengembangkan Kesadaran Nasional untuk Kejayaan Republik Indonesia, di mana Anak-Cucu-Cicit-Canggah hidup bersama dalam Negara yang Adil dan Makmur --- Tata Tentram Kerta Raharja, Gemah Ripah Loh Jinawi. Merdeka !

Selanjutnya

Tutup

Money

Leadership ala Jenghis Khan --- Kelincahan Operational Management. Organisasi yang Efektif

26 September 2011   13:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:36 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_133381" align="aligncenter" width="400" caption="Reshuffle Kabinet dan Management Achievement. "][/caption]

Reshuffle dan Management Achievement yang perlu dilakukan oleh PresidenRI

 http://politik.kompasiana.com/2011/09/24/kabinet-di-reshuffle-presiden-di-achieve-management-nya-polhankamnet-%e2%80%93-28/

Karena kita telah menyaksikan proses management pemerintahan tidak tepat sasaran --- informasi itu kita peroleh dari Media, baik dilakukan oleh Presiden sendiri, Juru bicaranya, atau malah dari Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pembangunan.  Bahwa Kinerja Menteri-menteri tidak cukup memuaskan --- sejak program 100 hari sampai hari ini. Malah Rakyat bisa kecewa, karena banyak berita yang paradoksal, baik menyangkut angka-angka yang menjadi ukuran --- dibandingkan yang efektif dirasakan atau disaksikan Rakyat. Entah kinerja penyerapan APBN yang sangat rendah ---- itu menggambarkan, program tidak terlaksana, target pun bisa luput.  Begitu pula yang mengangkut Action Pemberantasan Korupsi dan pelaksanaan Instruksi dan Direktif di awal tahun 2011.  Mengapa bisa begitu ? Masalah Penegakkan Hukum, Keamanan dan Ketertiban, Sektor Industri, Perdagangan, Sektor Perhubungan dan Logistik, Sektor Energi  --- tampak tidak ditangani dengan cekatan --- sehingga pasti investasi  dan  Sektor Riil pun  terganggu.   Ancaman. Perlu Reshuffle, memang !   Perlu juga Presiden melakukan  Management   Achievement --- agar 3 tahun periode sisa ini, efektif ! Kesan lamban, ragu-ragu, dan hanya responsif dan retorika  --- harus diubah menjadi, “Lebih Cepat, lebih Baik !”  --- efektifkan  Leadership dan Action. Masalah Leadership dan Gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono harus dirubah  ---- Rakyat memerlukan Pemimpin yang bersifat Kepeloporan ---- Indonesia kurang pemimpin yang boleh diteladani.  Maju Bung ! Kabinet Presidential tidak perlu mengakomodasi semua kepentingan Partai Politik --- tunjukkan bahwa dukungan di Parlemen dan Rakyat cukup untuk “Memimpin dan Action” --- tidak perlu itu Sekretariat Gabungan Koalisi. Biarkan Partai-partai non Pemerintah, menjadi “oposisi” --- Check & Balances. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono harus tampil ala Jenghis Khan ----Managemen Operational Jenghis Khan, melaksanakan program, melakukan tindakan implementasi dengan seksama dan lugas --- mengendalikan dan melakukan “Controlling”  --- tindakan Cybernatics tepat waktu. Balatentara Mongol yang dipimpin oleh Jenghis Khan tidak lebih besar dari Sasaran (kuantum dan luasnya areal) ---- organisasi yang terpadu, kompak, trengginas dan tahu sasaran .  Bahkan pasukan Jenghis Khan tidak menggunakan Kuda-kuda yang tinggi dan besar ----  seperti kuda Arab atau kuda Australia --- Organisasi Balatentara Mongol menggunakan kuda yang kecil, lincah dan bertenaga --- Manusianya yang cekatan terlatih.  Manouver mereka pasti menuju Sasaran. Goal ! Ya, Organisasi yang ber-kompentensi !   Dengan Dirigen yang menghayati Proses Management.   Menghayati denyut nadi dan tempo. Jenghis Khan menguasai Tempo serangan, Jenghis Khan tahu menggebrak tiap Hambatan pada moment yang tepat.  Itu saja  --- Sukses. [MWA] (ManagemeNet -04)

 *)Foto ex Internet

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun