Mohon tunggu...
Mozayyin W
Mozayyin W Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Senang berbicara agama dan humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pesan Kemanusiaan dalam Ajaran Isa Almasih

9 Mei 2024   02:48 Diperbarui: 9 Mei 2024   05:53 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ajaran Isa Almasih yang terdapat dalam Alkitab memiliki warisan yang kaya akan pesan kemanusiaan yang relevan hingga hari ini. Dalam perjalanan hidupnya, Isa Almasih tidak hanya menyampaikan ajaran-ajaran spiritual, tetapi juga menegaskan pentingnya kasih, keadilan, dan pengampunan dalam hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia.

Salah satu pesan utama dalam ajaran Isa Almasih adalah kasih. Dalam Injil Matius 22:39, kita menemukan pernyataan, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Pesan ini mendorong pengikutnya untuk melihat semua orang sebagai saudara, untuk menyuarakan kebaikan dan kasih dalam setiap interaksi. Kasih ini tidak terbatas pada kelompok tertentu, tetapi mencakup semua orang tanpa memandang latar belakang, keyakinan, atau status sosial.

Selain kasih, keadilan juga menjadi fokus utama dalam ajaran Isa Almasih. Dalam Injil Lukas 6:31, Isa mengatakan, "Seperti yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, demikian pulalah hendaklah kamu berbuat kepada mereka.", Isa mengajarkan bahwa setiap individu memiliki kedudukan yang sama dan tak terpisahkan, mereka harus diperlakukan dengan adil. Dia memperhatikan orang-orang yang terpinggirkan, melindungi mereka dari ketidakadilan, dan menyuarakan kebenaran bahkan di hadapan otoritas yang kuat. 

Selanjutnya, pengampunan (memaafkan) adalah salah satu nilai yang penting juga dalam ajaran Isa Almasih. Meskipun dia sendiri sering kali menjadi korban kejahatan dan penghinaan, Isa mengajarkan pentingnya pengampunan kepada mereka yang melakukan kesalahan terhadap kita. Dia mencontohkan pengampunan dengan memberikan maaf kepada mereka yang telah menyakiti dan mengkhianati dirinya. Ajaran pengampunan ini tercermin dalam Injil Lukas 23:34.

Selain ketiga pesan utama tersebut, ada pula nilai-nilai seperti belas kasihan, kerendahan hati, dan pengabdian yang terkandung dalam ajaran Isa Almasih. Belas kasihan ditunjukkan melalui tindakan menyembuhkan orang sakit, memberi makan orang kelaparan, dan menghibur orang yang sedih. Kerendahan hati diajarkan melalui contoh Isa yang mengambil peran seorang pelayan, bahkan mencuci kaki para pengikutnya. Sedangkan pengabdian tercermin dalam komitmennya untuk memenuhi kebutuhan orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun.

Ajaran Isa Almasih juga menyoroti pentingnya solidaritas dan persatuan di antara umat manusia. Isa menekankan bahwa manusia adalah satu kesatuan dari sebuah keluarga yang harus saling mendukung dan membantu satu sama lain. Ajaran ini tercermin dalam Injil Lukas 10: 25-37, percakapannya dengan seorang ahli Taurat tentang cerita orang Samaria yang baik hati. Isa menunjukkan bahwa kasih tidak mengenal batas etnis atau agama.

Namun, dalam konteks pesan kemanusiaan dalam ajaran Isa Almasih, penting untuk dilihat bahwa pesan-pesan tersebut tidak selalu dihayati sepenuhnya oleh para pengikutnya. 

Sejarah mencatat bahwa seringkali ajaran-ajaran Isa Almasih telah disalahgunakan atau disalahartikan untuk membenarkan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kasih dan keadilan yang disampaikan. Perang salib dan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok tertentu seringkali bertentangan dengan semangat kasih dan persaudaraan yang diajarkan oleh Isa.

Oleh karena itu, untuk menghayati pesan kemanusiaan dalam ajaran Isa Almasih dengan baik, penting bagi pengikutnya dan manusia umumnya untuk melihat ajaran-ajaran tersebut sebagai panggilan untuk bertindak secara konkret dalam kehidupan sehari-hari, bersikap adil, baik kepada sesama, dan membangun masyarakat yang inklusif berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan. 

Dengan demikian, pesan kemanusiaan dalam ajaran Isa Almasih tidak hanya relevan pada masa lampau, tetapi juga memberikan panduan yang berharga bagi pengikutnya dan manusia umumnya dalam menavigasi tantangan-tantangan kemanusiaan yang dihadapi saat ini. 

Akhir kata, 

"Tidaklah sempurna iman seorang dari kalian, sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari-Muslim)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun